Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Sekte Agama
Orang-orang menunggu bus di dalam halte tertutup kaca di mana kamera pencitraan termal, pensteril UV, AC, CCTV, dan signage digital dipasang, untuk menghindari penyebaran COVID-19 di Seoul, Korea Selatan, 14 Agustus 2020. Foto: Reuters/Heo Ran.

Korea Selatan Tuduh Pemimpin Sekte Agama Biang Lonjakan Kasus COVID-19



Berita Baru, Internasional – Pada hari Minggu (16/8), Korea Selatan menuduh pemimpin sekte agama melanggar aturan isolasi diri dan menghalangi penyelidikan wabah COVID-19.

Dilansir dari Channel News Asia, pada hari itu, Korea Selatan melaporkan 279 kasus baru. Angka itu tercatat lebih dari dua kali lipatnya pada hari Jumat yang dilaporkan ada 103 kasus. Sebagian besar infeksi baru itu ditemukan di sekitar Ibukota Seoul.

Dari 279 kasus itu, 146 kasus itu berada di Seoul dan 107 kasus di antaranya terkait dengan Gereja Sarang Jeil yang dipimpin oleh pendeta Jun Kwang-hoon, seorang pendeta kontroversial dan kritikus pemerintah yang vokal.

Kementerian Kesehatan Korea Selatan mengatakan akan mengajukan pengaduan terhadap pendeta Jun pada Minggu malam waktu setempat.

Kementerian Kesehatan Korea Selatan menuduh pendeta Jun melanggar aturan isolasi mandiri dengan berpartisipasi dalam rapat umum pada hari Sabtu (15/8) dan ‘menghalangi’ penyelidikan wabah COVID-19 dengan cara tidak mengirimkan daftar lengkap anggota gereja untuk pengujian dan penelusuran.

Ribuan demonstran turun ke jalan pada hari pembebasan Sabtu 15 Agustus. Mereka memprotes kebijakan dari Presiden Moon Jae-in dan menentang larangan demonstrasi di ibukota.

Lonjakan kasus COVID-19 mendorong pihak berwenang untuk memberlakukan kembali pembatasan jarak sosial yang lebih ketat.

Sementara itu Presiden Moon memperingatkan akan melakukan ‘tindakan tegas dan kuat’ kepada ‘beberapa gereja,’ serta menyebut perilaku mereka sebagai ‘tindakan tak termaafkan yang mengancam kehidupan publik.’

Sampai sekarang, Pendeta Jun belum menanggapi terkait peringatan dari Presiden Moon dan Kementerian Kesehatan Korea Selatan.

Pada bulan Februari, sekte Gereja Yesus Shincheonji menjadi pusat wabah infeksi COVID-19 terbesar di Korea Selatan.

Sekte gereja itu terkait dengan 36 persen dari total kasus COVID-19 di Korea Selatan. Dan pada 1 Agustus, otoritas Korea Selatan menangkap pendirinya, Lee Man-hee, karena diduga menyembunyikan informasi penting dari pelacak kontak.