Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Konflik Mediterania
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menekankan bahwa Turki tidak akan memberikan konsesi kepada Yunani di Mediterania. Foto: AP Photo / Greek National Defence.

Konflik Mediterania: Turki Tidak Akan Memberikan Konsesi kepada Yunani



Berita Baru, Internasional – Pada hari Rabu (26/8), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menekankan bahwa Turki “tidak akan memberikan konsesi” kepada Yunani di Mediterania.

Hal itu disampaikan Preiden Erdogan pada saat upacara memperingati hari kemenangan Turki Seljuk atas Kekaisaran Bizantium pada Pertempuran Manzikert pada tahun 1071. Dipimpin oleh Alp Arslan, kemenangan itu memainkan peran penting dalam membuka jalan bagi orang Turki di Anatolia.

Pada kesempatan itu juga, Presiden Erdogan juga memperingatkan Yunani terhadap setiap provokasi, dan menekankan bahwa negaranya akan mengambil ‘apa yang layak’ mereka ambil di Mediterania, Laut Aegea dan Laut Hitam.

“Kami tidak akan mengkompromikan apa yang menjadi milik kami … Kami bertekad untuk melakukan apa pun yang diperlukan,” kata Presiden Erdogan dilansir dari Sputnik.

Peringatan itu muncul setelah sehari sebelumnya, Selasa (25/8), Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas melakukan kunjungan darurat ke Yunani dan Turki untuk bertemu dengan rekan-rekannya dalam rangka mencoba meredakan ketegangan dalam perselisihan mengenai siapa yang memiliki wilayah yang berpotensi kaya minyak dan gas di Mediterania timur.

Namun, pada hari yang sama pasukan angkatan laut dari Yunani dan Turki mengadakan latihan di Kreta.

“Kami mengundang rekan-rekan kami … untuk berhati-hati bahwa setiap kesalahan dapat membuka jalan menuju kehancuran mereka,” imbuh Presiden Erdogan dalam upacara.

Selain itu, Komentar Presiden Erdogan datang setelah pada hari yang sama, Rabu (26/8), Yunani mengumumkan bahwa angkatan laut Yunani, Prancis, Italia dan Siprus akan melakukan latihan militer gabungan selama tiga hari di selatan Siprus dan pulau Kreta di Yunani.

“Siprus, Yunani, Prancis dan Italia telah setuju untuk mengerahkan kehadiran bersama di Mediterania timur sebagai bagian dari inisiatif kerja sama empat pihak,” kata Kementerian Pertahanan Yunani dalam sebuah pernyataan.

“Ketegangan dan ketidakstabilan di Mediterania timur telah meningkatkan perselisihan tentang masalah-masalah yang menyangkut ruang laut,” imbuh kementerian itu.

Yunani menuduh Turki berulang kali melanggar Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut, sehingga diperlukan kerja sama 4 negara untuk ‘meningkatkan keamanan dan stabilitas di kawasan yang lebih luas dan memastikan kebebasan navigasi.’

Latihan itu diberi nama dengan ‘Eunomia’ yang terinspirasi dari dewi hukum dan ketertiban Yunani. Rencanya latihan gabungan Eunomia itu akan berlangsung pada hari Rabu hingga Jumat di lepas jalur selatan Siprus.

Pada hari yang sama, Rabu, Militer Prancis mengkonfirmasi keikutsertaannya dalam latihan dalam sebuah pernyataan. Dalam pernyataan itu, Prancis mengatakan akan mengirimkan tiga jet Rafale dan sebuah fregat untuk ikut ambil bagian dalam latihan.