Kokam dan SAR Pemuda Muhammadiyah DIY Sempat Dibekukan Karena dan Tak Hadir Apel Akbar Bersama Presiden
Berita Baru, Jakarta – Badan Pelaksana Operasional Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) dan Tim SAR Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PWPM DIY) mengalami pembekuan setelah Kokam DIY memutuskan untuk tidak menghadiri Apel Akbar di Solo beberapa waktu lalu. Namun, Keputusan ini dicabut setelah pertemuan antara Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah (PPPM) dan PWPM.
Pembekuan tersebut diumumkan melalui Surat Keputusan PPPM Nomor 1.5/402/1445 yang diteken pada tanggal 29 September 2023. Salah satu alasan pembekuan ini adalah Kokam dan SAR PWPM DIY dinilai tidak mampu menjalankan tugas sesuai aturan organisasi dan tidak mengindahkan perintah atasan.
Komandan Kokam DIY, Rizal Ismail, mengungkapkan bahwa permasalahan ini sudah diselesaikan setelah pertemuan antara PPPM dan PWPM pada tanggal 5 Oktober 2023. Keputusan pembekuan akhirnya dicabut.
Menjelaskan alasan di balik pembekuan, Rizal menyatakan, “Pertama, yakni berawal dari keputusan pihaknya bersama seluruh komandan Kokam se-DIY yang memilih tak hadir dalam apel di Solo karena saat itu bukanlah hari libur. Mayoritas anggotanya adalah pekerja dan pelaksanaan apel pada hari efektif.”
“Alasan kedua, kata Rizal, menyangkut kisruh Rempang, Batam, Kepulauan Riau, September kemarin. Pada waktu itu kita sedang melihat adanya persekusi Rempang, tentu kami sedang berempati dengan sikap pemerintah terhadap kebijakan yang diambil. Tentu kita tahu Bapak Jokowi (Presiden Joko Widodo) akan hadir dalam Apel Akbar di Solo, sehingga kami memilih untuk tidak hadir,” kata Rizal dikutip dari CNNIndonesia.com, Jumat (6/10/2023).
Rizal menyambut baik keputusan PPPM untuk mencabut pembekuan tersebut, dan mengapresiasi tindakan yang didasari oleh akal suci dan kedewasaan dalam memutuskan masalah. Dia berharap agar permasalahan serupa tidak terulang di masa mendatang dan menyatakan komitmen PWPM DIY untuk menaati hasil pertemuan tersebut.
“Semoga ke depan tidak terjadi persoalan serupa, sehingga energi yang seharusnya dapat kita maksimalkan untuk berdakwah amar makruf nahi mungkar menjadi surut. Semoga kita semakin dewasa dalam mengelola organisasi ini dan kita mampu mengambil hikmah yang ada,” ujar Rizal.