Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

KKP Dorong Peningkatan PNBP Berbasis Perikanan Tangkap
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono. (Foto: Antara)

KKP Dorong Peningkatan PNBP Berbasis Perikanan Tangkap



Berita Baru, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) berbasis perikanan tangkap.

Langkah itu diambil guna meningkatkan pembiayaan pembangunan berbagai fasilitas kelautan dan perikanan di seluruh wilayah Indonesia.

Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan pihaknya telah meningkatkan penerimaan negara hingga 70 persen terhitung sejak 2020 yang awalnya hanya Rp600 miliar menjadi Rp1,1 triliun pada 2022.

“(Kenaikan PNBP) Kami sudah lumayan, nanti 2023 kalau kita sudah bisa berhasil menerapkan kebijakan baru, salah satu dari lima program, yaitu penangkapan ikan secara terukur, maka basis PNBP itu nanti dasarnya dari ikan yang ditangkap,” kata Trenggono dalam bincang bahari di Jakarta, Senin (26/12), dikutip dari Antara.

Dalam mengimplementasikan prinsip ekonomi biru, KKP memiliki lima program terobosan berupa penangkapan ikan terukur berbasis kuota dan zona penangkapan.

Diantaranya perluasan wilayah konservasi laut sebesar 30 persen luas laut Indonesia, pengembangan budidaya laut, pesisir dan tawa,  pengelolaan sampah laut, dan pengelolaan berkelanjutan pesisir dan pulau kecil.

Menurut Menteri Trenggono, KKP telah mengembangkan kampung-kampung budi daya untuk meningkatkan produksi hasil laut, seperti kampung budi daya patin di daratan, kampung budi daya rumput laut, dan kawasan budi daya udang modern untuk jangka panjang.

Dijelaskan, bila melihat dari sisi pasar atau demand udang secara global saat ini kira-kira sekitar 30 miliar dolar AS. 

Angka itu sangat besar dan Indonesia dengan luas wilayah dan area punya potensi bagus untuk memenuhi permintaan udang dunia.

“Kami sedang mau menuju ke arah sana, menyiapkan lahan dan lain sebagainya,” ujar Trenggono.

Ia berharap, dalam sisa pemerintahan sampai 2024 akhir sudah bisa menyelesaikan seluas 1.000 hektare kurang lebih kawasan tambak udang modern.

“Ini adalah menjadi salah satu target Kementerian Kelautan dan Perikanan juga pada akhir 2024 mencapai 2 juta ton produksi udang,” pungkasnya.