Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kemendikbud Luncurkan SIKOPER dalam Pekan Perpustakaan 2019

Kemendikbud Luncurkan SIKOPER dalam Pekan Perpustakaan 2019



Berita Baru, Jakarta – Dalam rangka memperingati berdirinya Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang ke-15 tahun, dan bertepatan dengan Hari Guru Nasional, yang jatuh pada hari Senin (25/11/2019).

Kemendikbud menggelar Pekan Perpustakaan Tahun 2019, yang diselenggarakan pada tanggal 25 s.d. 30 November 2019, di Perpustakaan Kemendikbud, Senayan, Jakarta.

“Harapan kita kegiatan ini, setiap tahun semakin meriah, karena kita berharapkan perpustakaan Kemendikbud ini makin tahun koleksinya semakin banyak,” kata Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi, di Perpustakaan Kemendikbud, Jakarta, Senin (25/11).

Bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional, Didik mengajak para guru dan siswa untuk hadir pada kegiatan ini, mengingat banyak sekali acara yang digelar.

“saya kira bisa diundang juga para guru, para storyteller yang mungkin besok bisa mendengarkan dongeng dari Ibu Menteri,” ujar Didik.

Peluncuran Sistem Integrasi Koleksi Perpustakaan

Kemendikbud Luncurkan SIKOPER dalam Pekan Perpustakaan 2019

Pada kesempatan yang sama, Perpustakaan Kemendikbud meluncurkan layanan Sistem Integrasi Koleksi Perpustakaan Kemendikbud (SIKOPER).

Sikoper merupakan layanan yang dikembangkan Perpustakaan Kemendikbud berupa kemudahan mengakses seluruh koleksi perpustakaan dan bahan publikasi yang tersebar di seluruh unit utama di lingkungan Kemendikbud.

Melalui Sikoper, seluruh koleksi tersebut terintegrasi dengan baik dan dapat diakses dengan mudah oleh seluruh pemustaka.

Ade Erlangga mengatakan, kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memungkinkan pengintegrasian koleksi perpustakaan Kemendikbud yang jumlahnya lebih dari ratusan ribu koleksi.

“Sikoper terdiri atas kolaborasi koleksi perpustakaan, mulai dari koleksi perpustakaan dalam bentuk cetak, yang terhimpun dalam katalog induk perpustakaan Kemendikbud dengan menggunakan sistem otomasi perpustakaan Slims (Senayan Library Management System),” kata Ade.

Lanjut Ade, koleksi dalam bentuk digital yang dikelola oleh 120 satuan kerja di dalam repositori institusi Kemendikbud, dan koleksi ribuan artikel di dalam 46 jurnal ilmiah terbitan Kemendikbud yang dikelola menggunakan Open Journal System(OJS).

“Melalui Sikoper, pemustaka di seluruh Indonesia dapat memeroleh informasi mengenai koleksi perpustakaan Kemendikbud,” ujar Ade.

Fungsi perpustakaan, tambah Ade Erlangga, juga berkembang. Bukan saja sebagai tempat mencari dan membaca buku yang diinginkan, tetapi juga sebagai tempat hiburan, diskusi, bahkan bisnis.

“Keberadaan perpustakaan juga saat ini tidak melulu di perkantoran, tetapi di tempat publik lainnya, seperti rumah makan, stasiun, bandara,” pungkasnya.

18 Komunitas yang Hadir

Komunitas yang rutin beraktifitas di Perpustakaan Kemendikbud (Sahabat Perpusdikbud), yaitu Academic Arisan; Aksara Institute; Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia (ATPUSI); Ayo Dongeng Indonesia; Britzone; Ditjen Kebudayaan Kemendikbud; English On The Road; HIOE Management; INOVASI; Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia (ISIPII); Komunitas Jejak Langkah; Komunitas Rajut Bogor (KRB); Komunitas SLiMS Jakarta; Litt Coffe & Library; LPMP DKI Jakarta; Perkumpulan Profesi Pengelola Rekod Indonesia (P3RI); Reading Bugs; dan The Asia Foundation. []