Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Suharso Monoarfa
Suharso Monoarfa (Foto: Istimewa)

Kaukus Muda PPP Nilai Pemberhentian Suharso Efek Gaya Elitis dan Komunikasi yang Buruk



Berita Baru, Jakarta Kaukus Muda Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menilai pemberhentian Suharso Monoarfa dari Jabatan Ketua Umum PPP kemudian dengan memilih Muhammad Mardiono menjadi pelaksana tugas (plt) sudah tepat. Menurut Satriawan, Wakil Koordinator Nasional Kaukus Muda PPP, bahwa ada 4 faktor penyebab Suharso Monoarfa harus mundur dari jabatan Ketum PPP.

“Pertama, Suharso Monoarfa dinilai buruk dalam berkomunikasi dengan pengurus di tingkat bawah, ditambah banyak anggapan sikapnya yang elitis tidak bisa masuk ke kalangan kader PPP akar rumput,” jelas Satriawan yang juga menjabat sebagai Ketua PC GP Ansor Kabupaten Bangka Tengah.

Kedua, kata persoalan pribadi dan rumah tangganya. Ini memang persoalan yang tidak bisa orang lain ikut campur, namun masyarakat melihat dan menilai. Sehingga itu menjadi pertimbangan bagi para pengurus DPP dan DPW untuk menyepakati pemberhentian Suharso.

“Ketiga, tentunya yang akan sangat berdampak adalah soal statemen ‘amplop kiyai‘ yang bagi kalangan pesantren, terutama santri dan kiyai ini sangat menyakitkan. Apalagi basis masa PPP adalah dari santri dan kiyai,” jelasnya.

Keempat, adanya keputusan 3 Majelis Tinggi baik itu Majelis Syariah, Majelis Pertimbangan maupun Majelis Kehormatan semuanya serempak meminta Suharso mundur. Hal ini menandakan bahwa para tokoh dan senior Partai sudah merasakan betul keresahan yang terjadi di internal, sehingga memutuskan meminta Suharso mundur.

Menurutnya, jika Suharso dibiarkan menjadi Ketum PPP hingga jelang pemilu maka persoalan yang akan menyerang Suharso ini akan semakin membesar dan akan berdampak pada PPP.

“Jika dibiarkan ini akan menjadi bola salju, menggelinding dan semakin membesar dan bisa saja dimanfaatkan untuk melemahkan PPP dan menggembosi suara Partai Ka’bah ini, sehingga dampaknya bisa pada pengurangan suara PPP di pemilu 2024,” jelasnya

Oleh karena itu, meskipun dinilai sudah mendekati pemilu yang hanya satu tahun lagi tapi pemberhentian Suharso ini tidak terlambat.

“Saat ini, kepada para kader PPP di seluruh Indonesia, di bawah kepemimpinan Pak Mardiono, mari bersatu, memenangkan PPP di Pemilu 2024 nanti,” tegasnya