Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kapal Kargo Iran Diserang di Laut Merah
(Foto: The Guardian)

Kapal Kargo Iran Diserang di Laut Merah



Berita Baru, Internasional – Pada Rabu (7/4), pejabat Teheran mengkonfirmasi bahwa MV Saviz, kapal kargo milik Iran, telah menjadi sasaran serangan di Laut Merah. Kabar tersebut datang sehari setelah laporan media yang mengatakan bahwa kapal itu mengalami kerusakan karena terkena ranjau limpet.

Berdasarkan gambar yang dilaporkan oleh kantor berita semi-resmi Tasnim, Iran, memperlihatkan bagian-bagian kapal terbakar. Tasnim mengatakan ledakan telah menargetkan lambung kapal.

Dalam sebuah laporan TV pemerintah, seorang pembawa berita mengutip seorang pejabat AS yang mengatakan bahwa Israel telah memberi tahu AS bahwa mereka menyerang kapal itu pada Selasa pagi.

Saat ditanyai oleh wartawan pada hari Rabu, Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, menolak untuk berkomentar secara khusus.

Gantz mengatakan: “Negara Israel harus mempertahankan dirinya sendiri. Setiap tempat kami menemukan tantangan operasional atau kebutuhan operasional, kami akan terus bertindak.”

Ledakan itu terjadi di dekat pantai Djibouti dan menyebabkan kerusakan kecil tanpa korban, kata juru bicara kementerian luar negeri Iran Saeed Khatibzadeh. Ia menambahkan bahwa insiden itu sedang diselidiki.

Penargetan MV Saviz insiden penyerangan terbaru dari serangkaian serangan yang dilaporkan terhadap kapal kargo milik Israel atau Iran sejak akhir Februari, di mana kedua belah pihak masing-masing saling menuduh satu sama lain.

Khatibzadeh mengulangi pernyataan Iran sebelumnya bahwa MV Saviz adalah kapal sipil yang ditempatkan di daerah itu untuk membantu upaya anti-pembajakan di Laut Merah dan selat Bab el-Mandeb, titik penting dalam pelayaran internasional.

Analisis AS dan Saudi menegaskan bahwa kapal itu adalah aset penting angkatan laut yang dioperasikan oleh Pengawal Revolusi Iran.

Menurut data pelacakan kapal, Saviz, kapal yang dimiliki Jalur Pengiriman Republik Islam Iran datang ke Laut Merah pada akhir 2016. Pada tahun-tahun sejak itu, kapal diduga telah berada dalam pengamatan di Laut Merah dan lepas pantai Yaman.

Kapal itu berada di bawah sanksi internasional sampai kesepakatan nuklir Iran 2015. Di mana Teheran menerima bantuan ekonomi sebagai imbalan atas pembatasan pengayaan uraniumnya. Pemerintahan Trump kemudian memperbarui sanksi AS terhadap Saviz sebagai bagian dari keputusannya untuk menarik diri secara sepihak dari perjanjian tersebut.

Serangan terhadap kapal itu terjadi ketika Iran dan kekuatan dunia duduk di Wina untuk putaran pertama pembicaraan tentang potensi AS untuk bergabung kembali dengan kesepakatan nuklir.

Di tengah ketegangan yang kian meningkat antara AS dan Iran, bulan lalu Wall Street Journal melaporkan Israel telah membom belasan kapal yang tengah melakukan perjalanan ke Suriah dalam dua tahun terakhir, yang sebagian besar membawa minyak Iran. Mengutip pejabat AS, laporan itu mengatakan beberapa serangan angkatan laut memblokir upaya Iran untuk memindahkan persenjataan di wilayah tersebut.

Israel telah melakukan ratusan pemboman udara terhadap pasukan Iran dan sekutunya di negara tetangga Suriah, tetapi belum mengindikasikan apakah Israel juga telah melakukan serangan di laut.

Iran juga menyalahkan Israel atas serangkaian serangan baru-baru ini di dalam negeri, termasuk ledakan misterius pada Juli yang menghancurkan pabrik perakitan sentrifugal canggih di fasilitas nuklir Natanz.

Kasus lainnya adalah pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh pada November, seorang ilmuwan top Iran yang mendirikan program nuklir militer negara itu dua dekade lalu.