Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Jordi Amat dan Sandy Walsh Rawan Picu Konflik Internal Timnas
Jordi Amat dan Sandy Walsh Rawan Picu Konflik Internal Timnas

Jordi Amat dan Sandy Walsh Rawan Picu Konflik Internal Timnas



Berita Baru, Sepakbola – Jordi Amat dan Sandy Walsh sudah resmi menjadi Warga Negara Indonesia dan segara membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2022.

Tentu, kehadiran Jordi Amat dan Sandy Walsh bakal merubah skema cara bermain Indonesia. Saat ini, STY sering menggunakan skema tiga bek sejajar dengan tambahan dua wing-back yang biasanya diisi oleh duo Asnawi Mangkualam Bahar dan Pratama Arhan.

Hadirnya Jordi Amat dan Sandy Walsh bakal memicu ‘konflik internal’ di Timnas Indonesia. Posisi keduanya saat ini dikuasai oleh para pemain lokal yang terbilang berjasa membawa Indonesia menembus putaran final Piala Asia 2023.

Rachmat Irianto dan Fachruddin Wahyudi Aryanto jelas jadi dua nama yang paling terusik dengan kehadiran keduanya. Asnawi Mangkualam Bahar pun mungkin juga merasa demikian lantaran memiliki pesaing baru di pos bek kanan.

Jika STY memilih menempatkan pemain ‘barunya’ ini sebagai starter, Sandy jelas bakal menggeser posisi Asnawi sebagai fullback kanan atau wing-back kanan. Irianto pun tak lagi punya kesempatan untuk mengisi pos tersebut.

Sementara Jordi mungkin akan mengambil satu tempat yang reguler ditempati Fachruddin. Pemain asal Madura United itu jadi yang paling rentan tergeser lantaran usianya yang sudah tak lagi muda.

Meski begitu, memaksakan Jordi Amat dan Sandy Walsh bermain tanpa ‘mengenal’ permainan rekan-rekannya yang lain, berpotensi menghadirkan huru-hara di pertahanan. Faktor komunikasi bukan hal yang bisa ditawar dalam menggalang lini belakang.

Bagi seorang penjaga gawang, tentu jauh lebih mudah mengoordinir pemain di depannya yang sudah sama-sama saling memahami. Melakukan perubahan di tengah jalan akan menimbulkan kekacauan yang sejatinya bisa dihindari.

Bila Jordi Amat dan Sandy Walsh gagal beradaptasi dengan cepat, STY tentu tak punya pilihan lain selain mengandalkan muka-muka lama. Apalagi para pemain lawas ini sudah memahami benar gaya bermain yang diinginkannya dalam skema tiga maupun empat bek.