Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Jalan Rusak
Warga memblokir jalan rusak yang tak kunjung diselesaikan perbaikannya.

Jalanan Rusak Berdebu, Warga Gresik Blokir Jalan Penghubung Dua Desa



Berita Baru, Gresik – Protes warga Desa Punduttrate dan Desa Metatu, terkait jalan rusak memuncak. Hal itu karena kondisi jalan berlubang dibiarkan menganga hingga bertambah parah selama 9 bulan lamanya.

Bentuk protes warga dua desa di Gresik itu dilupakan dengan meletakkan berbagai benda di jalan penghubung yang tak kunjung diaspal. Kursi, balok kayu, batu hingga jemuran diletakkan di tengah jalan.

Jalan penghubung di dua desa di Kecamatan Benjeng itu ramai dilalui kendaraan. Baik roda dua, roda empat atau lebih.

Kondisi jalan sebenarnya sedang diperbaiki. Sudah diratakan, penghamparan kemudian jalan dipadatkan dan diratakan kembali. Namun tidak kunjung diaspal.

Kondisi itu, membuat warga yang berada di bahu jalan terpaksa menghirup udara bercampur debu. Pemilik rumah juga ekstra untuk membersihkan rumah karena debu yang bertebangan siang maupun malam.

Belum lagi warga yang memiliki usaha warung kopi di pinggir jalan. Warungnya menjadi sepi karena debu yang beterbangan setiap hari.

Bahkan, beberapa warga mengaku sesak nafas dan batuk akibat kondisi jalan seperti itu. Nur Eva Sanjaya, perangkat Desa Punduttrate juga memprotes Dinas PU. Sambil menyiram jalan, wanita berkerudung biru ini terlihat kesal bukan main.

“Ini terkait nyawa warga kami. Corona hilang, tetapi kena debu, orang di atas (pemda) tidak tahu. Yang ditutup jalan sepanjang 1 KM, sampai jalan ini diperbaiki,” kata Eva.

Sebenarnya, jalan ini sudah dalam proses perbaikan oleh pemenang tender proyek perbaikan jalan raya Purworejo dan Punduttrate PT Manahadap dari Sidoarjo, jalan yang akan diaspal kurang lebih sepanjang 400 meter. Namun, warga yang geram menuding pelaksana proyek ini terkesan lambat.

Untuk meredam aksi yang tidak diinginkan, Polsek Benjeng pun turun ke lokasi. Tetapi warga tetap tidak akan membuka sebelum ada kepastian kapan jalan diaspal. Akhirnya, pelaksana proyek harus menyiram jalan untuk mengurangi debu.

Kepala Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik, Eddy Pancoro mengatakan kondisi jalan sebenarnya sudah siap untuk diaspal.

Karena pengaspalan jalan harus bergantian, sehingga proses pengaspalan harus menunggu. “Pekan ini di aspal, hari sabtu besok. Estimasi tiga hari,” kata dia.

Penggarap juga sudah melakukan penyiraman jalan, sehari dua kali. Karena cuaca panas, intensitas penyiraman jalan akan ditambah.