Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Jadi Peserta JKN-KIS BPJS Kesehatan, Margaretha Tidak Pusing Urusan Biaya Saat Berobat
Foto: Dok. BPJS Kesehatan

Jadi Peserta JKN-KIS BPJS Kesehatan, Margaretha Tidak Pusing Urusan Biaya Saat Berobat



Berita Baru, Jakarta – Tidak ada orang yang menginginkan dirinya sakit, termasuk Margaretha Suruan. Perempuan berusia 15 tahun ini tak pernah menyangka harus mengalami sakit Malaria dan Lambung yang cukup parah.

Dengan suara lirih Margaretha mengatakan bahwa dirinya sudah dua hari di rawat. Sebelum menjalani perawatan di rumah sakit, ia sempat demam tinggi dan susah makan.

“Kemarin sama bapak langsung dibawa ke rumah sakit karena kalau malam Puskesmas tidak ada yang buka. Sewaktu tiba di Unit Gawat Darurat (UGD) ditanyakan keluhannya setelah itu dianjurkan tes darah langkap. Setelah hasilnya keluar saya terdiagnosis sakit malaria dan lambung,” kata Margaretha, seperti yang dilansir BNBC.

Margaretha juga mengaku pernah sakit lambung dengan gejala susah makan dan mual-mual. Namun ia bersyukur karena dapat pulih cukup di pengobatan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

“Karena gejala tersebut membuat aktivitas saya yang masih sekolah jadi terganggu, akhirnya dibawa periksa ke Puskesmas dan syukurnya segera pulih setelah minum obat yang diresepkan oleh dokter di Puskesmas,” tuturnya.

Margaretha termasuk orang yang beruntung, selama menjalani pengobatan tidak dipusingkan oleh biaya. Karena dirinya merupakan peserta JKN-KIS yang dikelola oleh BPJS Kesehatan. Bahkan Margaretha mengaku tidak pernah mendapat kendala saat menggunakan kartu JKN-KIS, sewaktu berobat di puskesmas dan rumah sakit.

“Puji Tuhan semua berjalan lancar, petugasnya melayani saya dengan baik dan tidak dibedakan dengan pasien yang lain. Beberapa menit yang lalu ada petugas yang datang untuk mengecek kondisi saya dan memastikan kenyamanan selama dirawat di rumah sakit,” ujarnya.

Margaretha menambahkan bahwa ia dan keluarga mendapat kesempatan sebagai peserta JKN-KIS yang dikelola BPJS Kesehatan dari ayahnya yang berprofesi sebagai Aparat Sipil Negara (ASN).

“Bapak yang bekerja sebagai ASN dan dipotong gajinya untuk iuran jaminan kesehatannya. Bapak juga bilang kalau kita sakit bisa gunakan kartu JKN-KIS untuk berobat,” terangnya.