Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Lili Zohari, 90 tahun, menerima dosis keempat vaksin COVID-19 di panti jompo di Netanya, Israel, 5 Januari 2022. Foto: Reuters.
Lili Zohari, 90 tahun, menerima dosis keempat vaksin COVID-19 di panti jompo di Netanya, Israel, 5 Januari 2022. Foto: Reuters.

Israel Sebut Dosis Keempat Vaksin COVID-19 Tak Cukup Mencegah Omicron



Berita Baru, Jerusalem – Israel sejak bulan lalu telah melakukan percobaannya penggunaan dosis keempat vaksin COVID-19, bagaimana hasilnya?

Temuan awal dari percobaan tersebut menunjukkan bahwa dosis keempat vaksin COVID-19 tidak banyak membantu mencegah infeksi dari varian omicron, kata para peneliti di sebuah rumah sakit Israel.

Rumah Sakit Sheba mengatakan telah memberikan dosis keempat vaksin Pfizer-BioNtech atau Moderna kepada 274 pekerja medisnya dan menemukan bahwa meskipun booster meningkatkan antibodi, itu tidak mencegah penyebaran omicron.

Pihaknya mengatakan sedang mempelajari efek booster Pfizer pada 154 orang setelah dua minggu dan booster Moderna pada 120 orang setelah satu minggu.

“Ini adalah hasil yang sangat awal. Ini belum dipublikasikan sama sekali, tetapi kami memberikan hasilnya karena kami memahami urgensi publik untuk mendapatkan informasi tentang dosis keempat,” kata direktur rumah sakit unit pencegahan dan pengendalian infeksi, Dr. Gili Regev-Yochay kepada wartawan pada konferensi pers virtual Senin (17/1).

Dikatakan pula oleh Regev-Yochay bahwa vaksin memang menyebabkan peningkatan jumlah antibodi. Mereka yang telah mendapat dosis keempat mempunyai antibodi yang lebih tinggi dari mereka yang memiliki dosis ketiga.

“Namun, ini mungkin tidak cukup untuk Omicron,” katanya, dilansir dari Reuters.

“Kita tahu sekarang bahwa tingkat antibodi yang diperlukan untuk melindungi dan tidak terinfeksi dari Omicron mungkin terlalu tinggi untuk vaksin, meskipun itu vaksin yang bagus,” imbuhnya.

Diketahui bahwa Israel telah menawarkan dosis vaksin keempat kepada orang-orang yang berusia lebih dari 60 tahun pada bulan lalu.

Karena itu, Israel menjadi salah satu negara yang pertama memvaksinasi penduduknya dan menawarkan booster keempat.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Israel, Nachman Ash mengatakan informasi terbaru tersebut akan dipertimbangkan dalam memutuskan apakah akan memperluas program booster ke khalayak umum dengan menambahkan suntikan lain.