Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Hizbullah di Libanon
Seorang pria menggunakan ponselnya di dekat api di desa Houla dekat perbatasan Lebanon-Israel, di Lebanon selatan. Foto: Aziz Taher/Reuters.

Israel Balas Serang Hizbullah di Perbatasan Lebanon



Berita Baru, Internasional – Pada hari Rabu (26/8), Israel mengatakan pihaknya melakukan serangan udara balasan pada pos pengamatan Hizbullah di Lebanon setelah pada malam sebelumnya pasukannya menerima tembakan dari seberang perbatasan.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sebelumnya mengatakan bahwa ‘insiden keamanan’ sedang berlangsung di sekitar Manara dekat perbatasan Garis Biru yang dibatasi PBB antara kedua negara.

“Selama kegiatan operasional di Israel utara tadi malam, tembakan dari Lebanon ke arah pasukan IDF,” cuit IDF di akun Twitter resminya, Rabu (26/8).

“Kami menanggapi dengan tembakan balasan dan pesawat kami menghantam pos pengamatan Hizbullah di dekat perbatasan. Ini adalah peristiwa yang parah dan kami tetap siap untuk memerangi ancaman apa pun terhadap perbatasan kami,” imbuh IDF.

Lebih lanjut, IDF mengatakan bahwa tidak ada tentara Israel yang terluka dalam insiden penembakan itu.

Sementara itu, belum ada komentar langsung dari Hizbullah.

Menurut Aljazeera, Israel dan Lebanon secara teknis masih berperang, dan dari pasukan United Nations Interim Force in Lebanon atau UNIFIL PBB ditugaskan untuk memantau gencatan senjata.

Beberapa jam sebelumnya, Lebanon telah menolak seruan Israel untuk mereformasi pasukan penjaga perdamaian PBB yang berpatroli di perbatasan menjelang pemungutan suara Dewan Keamanan PBB untuk memperbarui mandatnya.

Insiden itu juga terjadi setelah Hizbullah mengumumkan pada hari Sabtu (22/8) bahwa pihaknya telah menjatuhkan pesawat tak berawak Israel yang terbang di atas Garis Biru.

Didirikan pada tahun 1978, UNIFIL PBB ditingkatkan setelah perang yang menghancurkan selama sebulan pada tahun 2006 antara Israel dan Hizbullah.

Pasukan UNIFIL PBB tercatat sekitar 10.500 pasukan. Mereka berkoordinasi dengan tentara Lebanon yang bertugas memantau gencatan senjata dan penarikan mundur Israel dari zona demiliterisasi di perbatasan.

Israel menuduh Hizbullah menimbun senjata di perbatasan untuk mempersiapkan perang baru.