IDI Sumenep Siap Laporkan 4 Warganet Facebook ke Polisi
Berita Baru, Sumenep — Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Sumenep, Madura, Jawa Timur akan melaporkan 4 warganet ke Polisi karena menulis komentar tak senonoh dan melecehkan profesi dokter di laman Facebook.
“Kami merasa sangat tersinggung dengan kalimat-kalimat yang ditulis di media sosial oleh mereka,” kata Ketua IDI Cabang Sumenep, dr. Abdul Aziz, Rabu (8/7).
Menurut Abdul Aziz, salah satu warganet bahkan mendoakan dokter yang sedang menangani pasien positif Covid-19 segera meninggal.
“Ini yang membuat kami geram ditambah ujaran tak senonoh pada profesi kami, (dokter, red),” ungkanya.
Dokter spesialis radiologi ini mengaku, pihaknya sudah mengantongi sejumlah data diri dari para pelaku untuk kemudian dijadikan barang bukti (BB). Meski komentar dan foto profil meraka sempat diubah.
“Cuma ada satu akun data-datanya dan fotonya sudah diganti. Tapi jejak digital tetap masih kita dapatkan,” ucap Abdul Aziz.
Kuasa Hukum IDI Sumenep, Hawiyah Karim menilai bahawa tindakan mereka telah mencemarkan nama baik dan profesi seorang dokter.
Menurut Hawiyah Karim, para pelaku telah membuat opini publik yang tidak baik kepada masyarakat luas terkait penanganan dan pencegahan Covid-19 di Sumenep.
“Hari ini kami akan melengkapi administrasi untuk pelaporan besok pagi jam 9-an,” terangnya.
Diketahui, 4 warganet saling lempar komentar di laman Facebook terkait informasi salah satu pasien positif Covid-19 yang kabur dari Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Moh. Anwar Sumenep.
“Mak tak pokena dokterah ecapok korona mak kad pengkah biar tahu rasak (trj. kenapa bukan alat vital dokternya saja yang kena virus Korona biar tahu rasa),” komen RS di postingan laman berita FB bernama Hazmi.
Warganet lain berinisial HS dan J juga ikut berkomentar. Menurut mereka dengan adanya Covid-19 masyarakat bisa mendapat bantuan sebesar 600 ribu tiap bulan.
“Corona terros se ekaberita, tadek berita laen ngara (trj. Corona terus yang diberitakan, apa tidak ada berita lain),” tulis HS.
Kemudian J membalasnya, “Mon adek korona tak olle se 600 kak (trj.Kalau tidak ada corona tidak akan dapat bantuan 600 ribu kak)”.
“Se nyaman dokterra do’aaki mander duliye mate kaadek (trj. Lebih baik dokternya doakan semoga mati duluan),” timpal akun FB inisial HS.