Hadiri Musrenbang, Fatayat NU Gresik Sampaikan Aspirasi
Berita Baru, Gresik – Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) merupakan forum pemangku kepentingan (Steakhorlder) di tingkat kelurahan untuk menyepakati Rencana Kerja Pembangunan (RKP) tahun anggaran yang direncanakan.
Nah, Kelurahan Gending, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik melaksanakan Musrenbang Kelurahan yang di hadiri langsung oleh Nur Hamim selaku anggota DPRD Kabupaten Gresik, Jum’at (10/2) kemarin.
Forum tahunan dalam rangka penyusunan program itu dilaksanakan oleh lembaga publik, yakni pemerintah kelurahan bekerja sama dengan warga dan para pemangku kepentingan lainnya. Salah satunya perwakilan perempuan dari PKK dan Fatayat Kelurahan Gending.
Setiap desa ataupun kelurahan diwajibkan melakukan Musrenbang tingkat kelurahan untuk menyusun dokumen rencana lima tahunan, yaitu RPJM Kelurahan dan dokumen rencana tahunan, yaitu RKP Kelurahan. Tujuan Musrenbang Kelurahan ini salah satunya menyerap aspirasi warga dan steakhorlder di Kelurahan. Dalam upaya keterlibatan masyarakat dalam pembangunan. Salah satunya seperti yang disampaikan pengurus ranting Fatayat NU Kelurahan Gending.
“Kami mengusulkan, agar kelompok kebun pemulihan di Gending diperhatikan Pemkab Gresik. Pemerintah daerah bisa menerapkan hal yang sama dengan membentuk Kebun Pemulihan di beberapa wilayah di Kabupaten Gresik,” kata Enis Chufaidah, Ketua Ranting Fatayat NU Kelurahan Gending.
Dikatakannya, saat ini para kader Fatayat NU di Kelurahan Gending sudah melakukan terobosan baru tempat pengembangan kewirausahaan, konseling melalui kegiatan berkebun yang terletak di pelataran kantor Kelurahan Gending.
Kegiatan itu sudah berjalan kurang lebih satu tahun terakhir. Kedai Bengkel Hati dan Kebun Pemulihan menjadi sentral kegiatan ibu-ibu dalam upaya penyembuhan pasca trauma para penyintas KDRT dengan menggali sekaligus memberdayakan potensi mereka untuk menuju perempuan yang mandiri dan bahagia.
Penyampaian aspirasi ibu-ibu Fatayat NU ini mendapat respons dari Nur Hamim. Ketua DPD Golkar Gresik itu berharap kegiatan Kebun Pemulihan dan Bengkel Hati tetap dijalankan, serta bisa terlibat dalam lomba vlog bertema Indahnya Desaku.
“Insyaallah akan diadakan dalam waktu dekat ini,” kata Nur Hamim.
Potensi yang dimiliki oleh ibu-ibu yang tergabung dalam Kebun Pemulihan dan Bengkel Hati itu perlu mendapat perhatian dari pemerintah desa hingga daerah. Dengan adanya kegiatan tersebut maka keterlibatan perempuan dalam pembangunan akan maksimal.