Gus Hilmy: Evakuasi WNI di Lebanon Sukses, Israel Harus Dihukum Atas Kejahatan Kemanusiaan!
Beritabaru.co – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Yogyakarta, Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A., atau yang akrab disapa Gus Hilmy, memberikan apresiasi atas tindakan cepat Pemerintah RI melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dalam mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Lebanon.
Langkah ini dilakukan menyusul memburuknya situasi keamanan di Lebanon akibat perang antara Israel dan Hizbullah di wilayah tersebut.
Gus Hilmy, yang juga anggota Komite I DPD RI, menyatakan bahwa serangan Israel ke Palestina dan sekitarnya tidak lagi bisa disebut sekadar perang, melainkan sudah mencapai tahap genosida atau pembantaian besar-besaran.
“Apa yang dilakukan oleh Israel adalah krisis kemanusiaan. Serangan tanpa pandang bulu terhadap Palestina dan Lebanon, dengan lebih dari 250.000 serangan, telah memakan korban puluhan ribu nyawa. Ini bukan hanya konflik, tapi genosida,” tegas Gus Hilmy pada Selasa (8/10/2024).
Dalam keterangannya, Gus Hilmy juga mengingatkan bahwa upaya perdamaian dunia tidak boleh berhenti, meskipun tantangannya semakin besar.
“Kita berharap pemerintah RI tidak bosan dan terus mengupayakan perdamaian dunia, serta melakukan perlawanan terhadap agresi Israel dan sekutunya hingga mereka menerima sanksi dari PBB. Ini sesuai dengan tujuan negara kita yang tercantum dalam Pembukaan UUD NRI 1945,” ujar Gus Hilmy.
Koalisi dengan Negara Besar Demi Perdamaian Dunia
Selain itu, Gus Hilmy mendorong Pemerintah RI untuk menjajaki pembentukan koalisi dengan negara-negara besar seperti China, Rusia, dan negara-negara kaya di Timur Tengah guna menghadapi dominasi Israel dan sekutunya di kawasan tersebut.
“Pemerintah Indonesia perlu mempertimbangkan pembentukan koalisi baru dengan negara-negara besar, demi merancang tatanan dunia baru yang lebih adil,” imbuh Katib Syuriah PBNU tersebut.
Apresiasi untuk Pemerintah atas Evakuasi WNI di Lebanon
Gus Hilmy juga memberikan apresiasi kepada Kemenlu yang berhasil mengevakuasi WNI dari Lebanon dengan cepat dan aman.
“Pemerintah telah bertindak cepat di tengah situasi yang semakin memburuk di Lebanon. Saya sampaikan apresiasi kepada Kemenlu atas keberhasilan evakuasi ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia juga mengingatkan WNI yang masih bertahan di Lebanon untuk mengikuti arahan pemerintah.
“Keselamatan harus menjadi prioritas utama. Bekerja dan belajar penting, tapi menjaga nyawa jauh lebih penting. Kami harap saudara-saudara kita yang masih di Lebanon mempertimbangkan kembali untuk segera pulang demi keselamatan,” tambahnya.
Proses Evakuasi dalam Beberapa Gelombang
Proses evakuasi WNI dari Lebanon dilakukan dalam beberapa tahap. Menurut diaspora Indonesia di Yordania, Ayyun Anniqo, evakuasi berlangsung sejak 10 Agustus 2024 melalui jalur darat dan udara.
“Ada satu gelombang yang langsung terbang dari Lebanon karena kondisi di perbatasan semakin tidak aman,” jelas Ayyun pada Senin (7/10/2024).
Salah satu mahasiswa asal Indonesia, Ya’lu Wala Yu’la Alaih, yang juga ikut dalam proses evakuasi, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah RI.
“Kami berterima kasih kepada Kemenlu yang telah mempersiapkan proses evakuasi dengan sangat baik, aman, dan lancar. Dari keberangkatan hingga kami tiba di tanah air, semuanya berjalan mulus,” ujar Ya’lu melalui pesan singkat pada Selasa (8/10/2024).
Dengan situasi di Lebanon yang semakin tidak menentu, evakuasi ini menjadi langkah vital untuk melindungi keselamatan WNI. Gus Hilmy berharap Indonesia terus aktif dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia, termasuk dalam menyuarakan penghentian kekejaman Israel di Palestina dan Lebanon.