Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Mendes Halim
Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar didampingi Istri Umi Lilik Nasriyah dan Pejabat Eselon 1 Kemendes PDTT menghadiri Buseiness Meeting Acces To Market produk Bali serta Penandatanganan MOU Kemendes PDTT dengan PT.PLN (Persero) di Bali, Senin (25/10). (Foto: Mugi/KemendesPDTT)

Gus Halim: 20 Investor Siap Borong Produk Unggulan Desa di Bali



Berita Baru, Bali – Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar menyebut bahwa saat ini sudah ada 20 investor siap memborong sejumlah produk unggulan desa-desa di Pulau Bali.

Menurut Mendes, para investor dari dalam dan luar negeri itu siap membeli, memfasilitasi jalur pemasaran baru, serta memfasilitasi pengembangan produk unggulan desa.

“Intinya, minat investor yang hadir hari ini adalah Trading, Trading Support, dan Development,” kata Mendes PDTT Abdul Halim, di sela acara temu bisnis di Stones Legian, Bali, Senin (25/10).

Pria yang akrab disapa Gus Halim mengungkap, masalah terbesar yang dihadapi UKM, BUM Desa dan BUM Desa Bersama selama ini adalah akses pasar.

“Akses pasar yang berkelanjutan, pengemasan, serta manajemen pengembangan produk dan kelembagaan ekonomi desa,” jelasnya.

Untuk menjawab peroblem itu, bersama The National Support for Local Investment Climates/National Support for Enhancing Local and Regional Economic Development (NSLIC/NSELRED), Kemendes PDTT pertemukan investor dengan kelompok usaha dari Kabupaten Buleleng, Tabanan, dan Klungkung, Bali.

“Semoga kerjasama ini dapat berjalan dengan baik di Bali. Semoga praktik baik ini bisa dikembangkan dan ditiru di daerah lain,” harap Gus Halim.

Untuk diketahui, 20 investor yang hadir dalam kesempatan itu yaitu 1 investor internasional, 17 investor nasional dan 2 investor lokal Bali.

Diantaranya Astra Internasional, Elevania, BNI, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, UKM Mendunia, TaniHub, Tokopedia, SEA Group, dan 12 investor lainnya.

Temu Bisnis iti juga menghadirkan 500 orang petani/nelayan/pengrajin, serta 25 kelompok usaha dan ada 13 produk unggulan desa yang ditawarkan.

7 produk unggulan berasal dari Kabupaten Buleleng, berupa anggur laut, gula aren pedawa, kerajinan bambu, kopi robusta kejapa, mangga amplem sari, minyak kayu putih prani, strawberry frozen.

Produk unggulan dari Kabupaten Tabanan berupa beras organik pertiwi dan kopi robusta leak, dan 4 Produk Unggulan dari Kabupaten Klungkung berupa, kuud coconut chips, garam kusamba, tepung mocaf, dan sabun kella.

“Ada 7 investor siap membeli produk unggulan desa, 11 investor siap menfasilitasi jalur pemasaran baru, dan 2 investor siap membantu pengembangan kelembagaan ekonomi desa,” tutur Gus Halim.

Mendes juga menyampaikan adanya 14 kesepakatan bersama yang berhasil ditandatangani dalam temu bisnis tersebut, mulai dari kesepakatan produk unggulan hingga pendampingan dan perberdayaa UMKM.

“Model kerjasama ini akan terus kami gulirkan ke daerah-daerah lain, yang memiliki potensi produk unggulan desa. Kita akan songsong kebangkitan desa pasca pandemi,” tutup Gus Halim.

Sementara Duta Besar Kanada untuk Indonesia dan Timor Leste, Cameron MacKay, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap upaya Pemerintah Indonesia untuk mendukung pengembangan usaha mikro dan kecil melalui program NSLIC yang didanai Kanada.

“Program ini telah memberikan hasil nyata untuk masyarakat lokal dan masyarakat lain di Indonesia, khususnya di Bali,” katanya saat memberikan sambutan.

“Melalui pelatihan dan dukungan konsultasi teknis, petani lokal dan pemilik usaha dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas komoditas, diversifikasi produk, pengelolaan keuangan, keterampilan penjualan, dan bantuan untuk mendapatkan izin dan sertifikat yang diperlukan bahkan dalam menghadapi pandemi COVID-19,” tukas MacKay.