Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Gus AMI Sebut Banjir di Kalsel Disebabkan Eksploitasi SDA
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) Abdul Muhaimin Iskandar

Gus AMI Sebut Banjir di Kalsel Disebabkan Eksploitasi SDA



Berita Baru, Jakarta – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan banjir besar yang terjadi di Kalsel bukan karena gejala alam, namun akibat dari kesalahan strategi pembangunan yang mengeksploitasi Sumber Daya Alam (SDA), tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan.

“Saya menjadi saksi bahwa banjir di Kalimantan Selatan bukan karena gejala alam, tapi karena salah dalam menerapkan strategi pembangunan yang mengeksploitasi sumber daya alam tanpa memikirkan akibat-akibat dari kerusakan lingkungan,” ujar Gus AMI dalam sambutannya saat membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) 15 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB secara virtual, Sabtu (16/1).

Gus AMI mengaku sedih karena di tengah pandemi Covid-19 berkepanjangan, bangsa ini dilanda berbagai musibah bencana dan berbagai fakta alam yang mengerikan.

“Banjir di Kalimantan Selatan, bersama-sama dengan DPW Kalsel ikut prihatin saya. Banjir yang begitu dahsyat dan besar, nyata di sana. Salah salah strategi pembangunan yang merusak lingkungan sehingga mengakibatkan kebanjiran,” katanya.

Gus AMI meminta kader PKB di daerah untuk bergerak membantu dalam menangani kesulitan masyarakat akibat musibah banjir besar di Kalsel. Gus AMI mempertanyakan strategis pembangunan yang jauh dari misi rahmatan lil alamin atau pembangunan yang memberikan rahmat bagi seluruh alam, dan justru menimbulkan kerusakan lingkungan.

“Ini wajar terjadi karena PKB belum pernah memimpin Kalimantan Selatan. Saya minta ke depan PKB harus memimpin Kalimantan Selatan dan membenahi seluruh kesalahan dalam mengelola sumber daya alam yang menghancurkan dan merusak alam semesta,” katanya.

Ia mengaku bersedih adanya bencana alam gempa bumi yang sangat besar di Sulawesi Barat yang menghancurkan seluruh sendi kehidupan masyarakat setempat.

“Saya sudah perintahkan kepada Pengurus Wilayah Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara yang terdekat dan Sulawesi Selatan untuk membantu menolong sahabat-sahabat dan keluarga besar kita maupun masyarakat di Sulawesi Barat,” tuturnya.

Bahkan, Gus AMI mengaku mendapatkan laporan bahwa warga di wilayah gempa terpaksa menjarah bantuan yang bukan merupakan hak mereka di tengah jalan.

Bantuan yang bukan menjadi haknya disetop di jalan, dijarah saking sulitnya bahan yang didapatkan. Kita akan turun tangan untuk mengatasi dan menolong yang sedang tertimpa musibah,” serunya.

Menurut Gus AMI, banyaknya musibah besar yang melanda beberapa wilayah di negeri ini harus menjadi refleksi untuk mengevaluasi total tujuan pembangunan harus dikembalikan kepada spirit rahmatan lil alamin, spirit kemanusiaan yang menjadi tujuan mutlak dari pembangunan.

“Di suasana pandemi yang sulit, suasana penuh banyak musibah yang ada, peringatan kita untuk melakukan evaluasi total terhadap strategi pembangunan kita. Kita harus melakukan upaya tersebut, mengubah, menata ulang, melakukan re-evaluasi, evaluasi kembali aspek-aspek dari strategi pembangunan kita,” tuturnya.