Gunung Berapi Sakurajima Jepang Meletus, Tidak Ada Laporan Korban dan Kerusakan
Berita Baru, Tokyo – Gunung berapi Sukarajima Jepang meletus pada Minggu (24/7) malam, dengan memuntahkan batu vulkanik pada radius sekitar 2,5 km serta asap hitam tebal mengepul tinggi ke udara.
Rekaman video dari NHK menunjukkan apa yang tampak seperti massa atau lahar merah mengalir di satu sisi gunung berapi, dengan batu vulkanik merah melontar ke atas.
Pihak berwenang mengatakan belum ada catatan mengenai kerusakan atau cidera.
Gunung berapi Sakurajima terletak di ujung selatan Kyushu dekat kota Kagoshima.
Menurut Badan Meteorologi Jepang (JMA), gunung Sakurajima meletus sekitar pukul 20:05 waktu setempat (11:05 GMT), kata Badan Meteorologi Jepang (JMA).
Batu vulkanik menghujani pada radius 2,5 km dari gunung berapi, kata seorang pejabat JMA, dikutip dari Reuters.
Tingkat peringatan letusan telah dinaikkan menjadi level 5 atau level tertinggi.
Beberapa daerah disarankan untuk dievakuasi,
Namun JMA mengatakan tidak ada letusan besar yang diperkirakan terjadi.
Sakurajima adalah salah satu gunung berapi paling aktif di Jepang dan letusan dari berbagai tingkat terjadi secara teratur.
Pada 2019 itu memuntahkan abu setinggi 5,5 km (3,4 mil).
Wakil kepala sekretaris kabinet Yoshihiko Isozaki mengatakan pada konferensi pers bahwa tidak ada laporan kerusakan akibat letusan tersebut. Meski demikian, Isozaki menambahkan pejabat pemerintah mencari informasi lebih lanjut.
Regulator nuklir mengatakan tidak ada penyimpangan yang terdeteksi di pembangkit atom Sendai, yang terletak sekitar 50 km (31 mil) dari gunung berapi.
JMA mengatakan hujan diperkirakan turun di beberapa daerah dekat gunung berapi pada hari Senin (25/7) tetapi bukan jenis hujan lebat yang dapat menyebabkan tanah longsor setelah letusan.
Sebagian besar kota Kagoshima berada di seberang teluk dari gunung berapi tetapi beberapa daerah pemukiman dalam jarak sekitar 3 km (1,9 mil) dari kawah dapat diperintahkan untuk dievakuasi tergantung pada situasinya, kata kantor berita NHK.
Kemudian dilaporkan bahwa 51 orang di sekitarnya sedang dievakuasi.