Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ganjar dan Anies Seirama Kritik Bansos di Debat Capres

Ganjar dan Anies Seirama Kritik Bansos di Debat Capres



Berita Baru, Jakarta – Dalam debat terakhir Pilpres 2024, calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan sepakat untuk mengulas pemberian bantuan sosial (bansos) yang tengah menjadi perbincangan akhir-akhir ini. Keduanya menyuarakan keprihatinan terkait tata kelola dan transparansi dalam penyaluran bansos yang dianggap masih bermasalah.

Ganjar Pranowo, dalam gilirannya bertanya kepada Anies Baswedan mengenai permasalahan bansos, menyoroti distribusi yang dianggap belum efektif. “Menurut Pak Anies kira-kira, bagaimana tata kelola bansos agar, satu, tidak saling klaim, dua, bisa tepat sasaran, tiga, tidak menimbulkan kecemburuan-kecemburuan, sehingga inilah satu harapan yang betul-betul bisa diterima oleh rakyat?” kata Ganjar.

Anies menanggapi dengan menegaskan bahwa bansos seharusnya diberikan sesuai data dan targetnya, serta dijadwalkan dengan baik. “Tidak usah dirapel semuanya. Dijadikan sebagai sesuai kebutuhan. Nomor satu. Itulah yang disebut sebagai bansos tanpa pamrih,” ujar Anies. Ia juga menekankan pentingnya tata kelola yang transparan, dengan bansos diberikan melalui jalur birokrasi.

Ganjar setuju dengan Anies, menekankan bahwa data penerima bansos harus diperbaiki agar penyalurannya tepat sasaran. Ganjar juga mengusulkan perubahan istilah “bansos” menjadi lebih mencerminkan tujuan negara dalam menciptakan keadilan sosial. “Dan kami berusul, bantuannya ganti saja deh. Karena tugas negara itu menciptakan keadilan sosial. Bukan menciptakan bantuan sosial,” kata Ganjar.

Anies, dalam tanggapannya, mengusulkan opsi bentuk bansos berupa uang tunai dengan mekanisme transfer. Menurutnya, hal ini efektif untuk mengurangi potensi korupsi dalam pengadaan barang. Ia juga mengkritik bahwa bansos seringkali berisikan produk dari perusahaan raksasa. “Pengadaan Bansos itu pada satu sisi memang membantu, tapi sisi lain memberikan usaha pada usaha-usaha raksasa, karena yang diisi di situ produk-produk perusahaan raksasa. Ini harus dikoreksi,” ucap Anies.