Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Berita Kesehatan
(beritabaru.co)

Facebook Akan Tekan Peredaran ‘Berita Kesehatan’



Beritabaru.co, Internasional– Facebook sedang mengupayakan sebuah sistem untuk membatasi jangkauan posting penyebaran berita kesehatan sebagai upaya untuk mengurangi informasi yang salah atau hoax.

Situs di media sosial terkenal sebagai tempat berkembang biaknya informasi kesehatan yang meragukan. Mulai dari argumen anti-vaksin hingga klaim kesehatan berlebihan.

Penyelidikan Wall Street Journal, ditemuban terdapat banyak postingan (Facebook dan Youtube) yang mempromosikan terapi kanker alternatif dan dipertanyakan kebenarannya. Pasalnya, banyak dari terapi ini tidak terbukti dan bisa berbahaya jika penderita justru bergantung pada terapi daripada perawatan dari dokter.

Dikutip dari Timesnews, Senin (08/07/2019), kebijakan baru Facebook mencegah penyebaran konten jenis ini dimaksudkan agar orang tidak seenaknya memposting berita yang tidak valid atau spam dan konten kesehatan yang menyesatkan.

Facebook tidak akan menghapus secara langsung. Mereka hanya akan mengubah cara peringkat postingan tersebut dalam umpan berita pengguna, sehingga lebih sedikit orang yang melihatnya.

Posting yang menyertakan frasa tertentu yang umum digunakan (menyarankan dan melebih-lebihkan) atau yang menggunakan klaim kesehatan untuk menjajakan produk seperti pil atau obat penurun berat badan, akan terlihat lebih rendah dalam Umpan Berita pengguna. Strategi ini mirip dengan yang digunakan Facebook untuk membatasi pengaruh clickbait yang diposting oleh penerbit.

Ini bukan pertama kalinya Facebook meningkatkan kualitas informasi kesehatan di situsnya. Seiring dengan platform seperti YouTube dan Pinterest, Facebook telah menerapkan pembaruan yang dimaksudkan untuk membatasi penyebaran konten anti-vaksin palsu yang sering berkembang biak secara online dan dapat menyumbang jenis skeptisisme vaksin.

Upaya ini dilakukan bekerjasama dengan kelompok-kelompok organisasi Kesehatan dunia dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit untuk mengidentifikasi klaim vaksin yang salah. Sehingga dapat mengambil tindakan terhadap postingan dan membatasi pengaruh konten yang beredar.

Penulis : Nafisa Fiana
Sumber : Timenews