Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Vaksin Halal
Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir. Foto: Instagram Erick Thohir

Erick Thohir Pastikan PLN Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik



Berita Baru, Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir memastikan PLN siap mendukung penuh terwujudnya era Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia. 

Hal tersebut disampaikan saat dirinya melakukan pengisian daya untuk mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PLN Bali Selatan, Sabtu, Januari 2021. 

“Saya sudah mencoba sendiri mengisi baterai kendaraan dengan SPKLU, sangat mudah, sangat aman dan nyaman. Dengan adanya SPKLU ini pengguna dimudahkan untuk dapat melakukan perjalanan tanpa mengalami kendala atau kekhawatiran untuk melakukan pengisian ulang baterai mobil listrik,” kata Erick dalam keterangan resmi, Sabtu (2/1). 

Erick menambahkan, dengan penggunaan mobil listrik diharapkan dapat meningkatkan ketahanan energi nasional dan mengurangi impor bahan bakar minyak yang selama ini digunakan untuk kendaraan bermotor. 

Kebutuhan minyak kita, kata Erick, sekitar 1,5 juta barel per hari, sedangkan produksi dalam negeri hanya separuhnya sehingga kekurangannya harus diimpor sebesar Rp 200 triliun per tahun. “Sementara mobil listrik sepenuhnya menggunakan energi domestik seperti batubara, gas, air, ataupun EBT. Kita tidak perlu buang devisa,” ujar Erick. 

Erick menyebut, Guna mendorong penggunaan dan menghadirkan kemudahan bagi pengguna mobil listrik, pemerintah telah memastikan bahwa PLN siap memenuhi kebutuhan pasokan listrik dan infrastruktur pendukungnya, termasuk SPKLU sebagai stasiun pengisian daya listriknya. Adapun, penyiapan infrastruktur charging komposisinya 80 persen di rumah tangga, 20 persen SPKLU di tempat-tempat umum. 

“Karena kebiasaannya pemilik mobil listrik itu chargernya di rumah, ketika malam istirahat, mobil dicharge, kemudian pagi digunakan kembali,” tambah Erick. 

Menurut Erick, dari sisi biaya operasional, penggunaan mobil listrik dinilai juga lebih efisien dibandingkan mobil berbahan bakar minyak. Bahkan, PLN juga telah menyiapkan diskon untuk tambah daya dan diskon sebesar 30 persen untuk tarif charging mobil listrik di rumah pada malam hari. 

“Hanya seperlima dari mobil BBM. Jika untuk jarak tempuh yang sama mobil biasa butuh biaya 500 ribu (rupiah) misalnya, mobil listrik ini hanya butuh 100 ribuan (rupiah). Sudah diujicoba oleh Komisaris PLN. Jakarta Bali hanya butuh 200 ribuan. Kalau dengan mobil biasa, BBMnya habis sekitar 1,1 juta,” imbuh Erick. 

Penggunaan mobil listrik, tambah Erick, juga lebih ramah lingkungan karena menghasilkan emisi CO2 yang lebih sedikit dibandingkan mobil biasa. Sehingga akan meningkatkan kualitas udara dan mendukung pencapaian target pengurangan emisi gas rumah kaca nasional.