Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Erick Thohir Bela Pemain Timnas Yang Masuk Akademi Kepolisian
Erick Thohir Bela Pemain Timnas Yang Masuk Akademi Kepolisian

Erick Thohir Bela Pemain Timnas Yang Masuk Akademi Kepolisian



Berita Baru, Sepakbola – Erick Thohir secara tegas membela pemain Timnas yang telah lolos seleksi akademi kepolisian. Baginya, itu merupakan hak masing-masing pemain.

Setidaknya, ada sembilan penggawa Timnas Indonesia yang lolos untuk menjadi calon polisi. Yakni Muhammad Ferrari (Persija), Kakang Rudianto (Persib), Rabbani Tasnim Siddiq (RANS Nusantara FC), Daffa Fasya Sumawijaya (Borneo FC), Ginanjar Wahyu (Arema FC), Frenky Missa (Persikabo 1973), Ananda Raehan (PSM Makassar), Dimas Juliano Pamungkas (Bhayangkara FC) dan Muhammad Faiz Maulana (Bhayangkara FC).

Para pemain tersebut bakal menjalani Pendidikan Kepolisian selama lima bulan ke depan. Meski begitu, keputusan sembilan pemain tersebut mendapat respon negatif dari fans bola Indonesia karena dianggap bakal menghambat perkembangan mereka untuk menjadi pesepakbola hebat.

Erick Thohir menegaskan, bahwa tiap pemain memiliki hak masing-masing.

“Kita punya media sosial dimanfaatkan sebagai check and balance, begitu juga dengan media. Media harus amanah dan memberikan solusi. Kembali, pemain-pemain ini ingin memiliki masa depan. Dengan pengorbanan mereka yang ingin membawa hal-hal yang positif kepada sepakbola Indonesia, kita harus memberi kesempatan,” kata Erick Thohir pada Selasa (25/7/2023).

“Di Korea Selatan juga ada namanya wajib militer, tapi tentunya kebijakannya berbeda. Kita beri kesempatan dulu kepada mereka,” tambahnya.

“Kita beri kesempatan dulu, apakah nanti ada pembicaraan dengan kepolisian tanpa merusak sistemnya. Intinya tidak boleh ada pemain titipan termasuk untuk kepolisian.”

“Kita tidak mau kalau akhirnya merusak sistem di kepolisian. Tapi akan kita coba bisa gak ada dispensasi, tapi saya tidak bisa memutuskan. Kita akan carikan jalan,” imbuhnya.

“Kembali ke pemain yang dipanggil, itu pilihan yahg harus didukung karena masing-masing punya kepentingan. Bukan pemain menolak main di timnas tapi mereka punya mimpi jadi polisi dan tentara, kita tidak bisa intervensi,” ujar Erick.

“Kita mesti saling respect, demokrasi seperti itu. Saya yakin ada jalan keluar tentu ada kepentingan nasional yang lebih tinggi,” pungkas Erick Thohir.