Erdogan Dinobatkan Sebagai Tokoh Muslim Paling Berpengaruh di Dunia
Berita Baru, Internasional — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dinobatkan sebagai tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia oleh pusat penelitian independen The Royal Islamic Strategic Studies Centre yang bertempat di Yordania, Selasa (15/12).
Dalam daftar The Muslim 500: The World’s Most Influential Muslims 2021, Erdogan dinyatakan sebagai tokoh Muslim paling berpengaruh dari pada Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Al-Saud yang ternyata menempati posisi kedua.
Sedangkan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan Raja Yordania masing-masing dijadikan sebagai tokoh Muslim paling berpengaruh ketiga dan keempat di dunia.
Pada tahun sebelumnya, Erdogan telah menduduki peringkat keenam sebagai tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia.
Bahkan, dalam pandangan The Royal Islamic Strategic Studies Centre, Erdogan adalah pemimpin yang berhasil membawa negaranya, Turki menjadi salah satu negara kekuatan global utama (major global power).
Selain itu, The Royal Islamic Strategic Studies Centre juga menganggap bahwa saat ini, perekonomi Turki telah tumbuh dalam tahap yang belum pernah terjadi sebelumnya di tangan Erdogan.
Erdogan juga dinilai merupakan pemimpin yang kerap mendukung dan punya keberanian dalam mengangkat isu-isu yang dihadapi umat Muslim dunia.
Menurut lembaga itu, keputusan Turki dalam mengubah kembali situs UNESCO, Hagia Sophia, di Istanbul menjadi masjid merupakan salah satu terobosan penting, terutama dalam dunia Islam.
Meskipun mendapat kritikan hingga kecaman dari berbagai pemimpin di dunia Barat, Erdogan tetap bersikeras mengubah kembali Hagia Sophia dari museum menjadi masjid pada Juli 2020.
Langkah Erdogan itu kemudian dianggap sebagai bentuk kebangkitan Muslim konservatif di negara sekuler seperti Turki.
Terakhir, dalam daftar The Muslim 500, The Royal Islamic Strategic Studies Centre juga mengangkat keberhasilan Erdogan dalam upaya menggagalkan kudeta, penanganan pandemi Coronavirus Disease atau COVID-19, serta relasi antara Turki dengan Amerika Serikat dan Rusia.