Elektabilitas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar Terendah dalam Survei Terbaru
Berita Baru, Jakarta – Hasil survei terbaru dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memiliki elektabilitas yang paling rendah sebagai kandidat capres-cawapres meski telah dideklarasikan.
Survei ini menyajikan simulasi tiga pasangan capres dan cawapres, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Erick Thohir, dan Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil.
Menurut hasil survei, elektabilitas pasangan Ganjar-Ridwan Kamil tertinggi dengan 35,4 persen, diikuti oleh Prabowo-Erick dengan 31,7 persen, sedangkan Anies-Cak Imin hanya mencapai 16,5 persen. Terdapat juga 16,4 persen responden yang belum memberikan jawaban.
Saiful Mujani, pendiri SMRC, mengomentari hasil survei tersebut dengan mengatakan, “Ini reaksi publik beberapa hari setelah deklarasi Anies-Muhaimin. Harapan bahwa suara pasangan ini akan meningkat pascadeklarasi belum terjadi. Kalau kita berpikir positif, mungkin karena mesin politiknya belum panas dan pemilih butuh waktu untuk antri masuk ke kotak Anies-Muhaimin.”
Saiful juga menyoroti bahwa perolehan suara Anies-Imin mencerminkan kekuatan dua partai, yakni PKB dan NasDem atau NasDem dan PKS. Oleh karena itu, angka dukungan sekitar 16 persen dianggap cukup logis karena mencerminkan dua kekuatan politik yang mendukung pasangan tersebut.
Survei ini adalah sebuah simulasi untuk melihat bagaimana reaksi publik terhadap pasangan Anies-Muhaimin setelah dideklarasikan. Meskipun hasil survei dapat berubah, pasangan Anies-Muhaimin dianggap relatif stabil dalam survei ini.
Survei SMRC dilakukan pada 5 September 2023 dengan melibatkan 1.212 responden. Hasil survei ini sejalan dengan survei sebelumnya dari Lembaga Survei Indonesia (LSI), yang juga menunjukkan elektabilitas Anies Baswedan terendah dibandingkan dengan Ganjar dan Prabowo.
Ganjar Pranowo menduduki urutan pertama dalam simulasi tiga capres dengan elektabilitas mencapai 37 persen. Prabowo Subianto berada di posisi kedua dengan 35,3 persen, sementara elektabilitas Anies Baswedan mengalami penurunan dari 28,2 persen menjadi 22,2 persen.