Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Dugaan Permainan Uang Karantina, Jokowi: Orang Asing Komplain ke Saya
Presiden Jokowi (Foto: Setkab)

Dugaan Permainan Uang Karantina, Jokowi: Orang Asing Komplain ke Saya



Berita Baru, Jakarta – Presiden Joko Widodo mengaku mendapatkan beberapa komplain dari Warga Negara Asing (WNA) yang menjalani masa karantina saat tiba di Indonesia.

Presiden Jokowi kemudian mengistruksikan Kapolri agar mengusut dugaan permainan karantina di pintu-pintu masuk Indonesia.

“Saya masih mendengar dan ini saya minta Kapolri untuk mengusut tuntas permainan yang ada di karantina. Sudah, karena saya sudah mendengar dari beberapa orang asing komplain ke saya mengenai ini,” kata Presiden dalam dikutip dari situs Sekretariat Kabinet RI, Selasa (01/02/2022).

Presiden juga meminta jajarannya untuk menggunakan pendekatan penanganan yang berbeda terkait kenaikan kasus aktif Covid-19 di Indonesia, khususnya imbas varian Omicron. Hal itu, kata dia, dilhat dari karakteristik varian Omicron yang membutuhkan penguatan bagian hilir un guna  penanganan jangka pendek.

Lebih lanjut, Presiden mendorong agar seluruh pemerintah daerah memperkuat bagian di hilir, sosialisasi, dan edukasi yang masif untuk masyarakat yang positif Covid-18 tanpa gejala agar melakukan karantina mandiri dengan konsultasi dokter secara mandiri di puskesmas, di faskes, atau melalui telemedicine.

“Kemudian stok obat-obatan yang ada di apotik-apotik ini betul-betul harus dikontrol keberadaannya,” kata dia.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno sebelumnya juga mengaku mendapat laporan dari salah satu wisatawan asal Ukraina yang mendapat masalah saat akan mengakhiri karantina di salah satu hotel di Jakarta.

Sandiaga mengatakan WNA Ukraina itu berencana berlibur ke Bali. Namun di hari akhir karantina, ia mendapatkan hasil PCR positif Covid-19. WNA itu langsung meminta tes PCR ulang karena mereka percaya bahwa hasilnya salah. Selain itu, apabila mereka melanjutkan isolasi di hotel biaya yang diperlukan lebih besar lagi.

Sandiaga kemudian mengklaim, Kemenparekraf lalu menindaklanjuti laporan itu dan mencarikan solusi. Hingga akhirnya, wisatawan tersebut bisa menikmati pariwisata di Bali.