Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Dilarang Mudik, Gus Menteri: Uangnya Dikirim untuk Keluarga di Desa
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar. (Foto: Dok. Kemendes PDTT)

Dilarang Mudik, Gus Menteri: Uangnya Dikirim untuk Keluarga di Desa



Berita Baru, Jakarta – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar mengimbau agar warga desa yang berada di tanah rantau untuk kembali menunda mudik.

Menurut Mendes Halim lebih baik uang yang telah dipersiapkan untuk mudik tahun, dikirim untuk keluarganya di desa.

Gus Menteri, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa uang yang ditransfer kepada keluarganya akan membantu meningkatkan perputaran ekonomi dalam suasana hari raya Idul Fitri di tengah pandemi Covid-19.

“Saya imbau tolong jangan mudik. Kirimkan saja duitnya lewat pos, wesel, atau bank ke keluarga di desa. Yang penting semuanya sehat,” kata Mendes Abdul Halim Iskandar, Kamis (15/4).

Pria kelahiran Jombang, 1962 itu mengajak warga desa untuk mengisi kegiatan di Bulan Ramadan dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Seuai anjuran pemerintah.

Dia berharap, pandemi Covid-19 tidak menjadi penghalang bagi produktifitas ekonomi dan produktifitas sosial masyarakat desa di Bulan Ramadan kali ini.

Dilarang Mudik, Gus Menteri: Uangnya Dikirim untuk Keluarga di Desa
Foto: Dok. Kemendes PDTT

“Ayo seluruh warga desa untuk bersama-sama mengimbau kepada keluarga yang di rantau, agar jangan pulang dulu. Saling mengikhlaskan, mendoakan biar yang di desa tenang, yang dirantau juga tenang,” ujarnya.

Abdul Halim menilai, kebijakan larangan mudik menjadi upaya yang harus dilakukan untuk menekan angka penyebaran Covid-19.

Disamping itu, pemerintah juga tetap melakukan upaya-upaya pemulihan ekonimi agar aktivitas perputaran ekonomi  di hari raya tetap berjalan maksimal.

“Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi terus melakukan pengecekan terkait dana desa yang sudah tersalur dan yang sudah termanfaatkan supaya ekonomi menggeliat. Supaya Ramadan ini, bisa dinikmati oleh siapapun dia, termasuk yang kekurangan akibat Covid-19,” tuka Gus Menteri. (MKR)