Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Rudal Baru Iran
Rudal pertahanan udara baru Iran terlihat di fasilitas produksi mereka. Foto: Kementerian Pertahanan Iran

Di Tengah Konflik dengan AS, Iran Pamer Rudal Baru



Berita Baru, Internasional – Pada hari Kamis (20/8), Iran memamerkan dua rudal jarak jauh baru buatan dalam negeri di tengah situasi yang semakin memanas antara Iran dan Amerika Serikat (AS).

Peluncuran dua rudal itu juga bertepatan dengan Hari Industri Pertahanan Nasional Iran.

Kedua rudal permukaan-ke-udara baru tersebut diberi nama ‘Martir Haj Qassem’ dan ‘Martir Abu Mahdi Al-Muhandis’.

Di Tengah Konflik dengan AS, Iran Pamer Rudal Baru
Rudal Baru Iran Haj Qassem. Foto: Twitter.

Jelas bahwa nama dua rudal itu terinspirasi dari mantan kepala Pasukan Quds Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Jenderal Qassem Soleimani dan mantan wakil kepala Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) Irak, Abu Mahdi Al-Muhandis.

Di Tengah Konflik dengan AS, Iran Pamer Rudal Baru
Rudal Baru Iran Haj Qassem. Foto: Twitter.

Kedua ‘martir’ itu dibunuh dalam serangan pesawat tak berawak atas perintah dari AS di Bandara Internasional Baghdad pada Januari 2020.

Martir Haj Qassem adalah rudal balistik dengan jangkauan sekitar 1.400 kilometer, sedangkan Martir Abu Mahdi Al-Muhandis adalah rudal jelajah yang mampu mencapai 1.000 kilometer.

Peluncuran itu disiarkan langsung di TV Pemerintah Iran.

Menurut Middle East Monitor, selama peluncuran rudal, Menteri Pertahanan Brigjen Amir Hatami berkata, “Prestasi negara dalam industri pertahanan selama empat dekade terakhir tidak sebanding dengan periode lainnya,” dan menggambarkan pencapaian tersebut sebagai “dasar kemandirian militer dan suatu keharusan untuk [mempertahankan] kemerdekaan negara.”

Kantor berita Mehr melaporkan bahwa rudal Martir Haj Qassem merupakan bagian dari rudal Fateh-110, di mana rudal itu merupakan peningkatan yang signifikan dari rudal balistik Zolfaghar yang sebelumya memiliki jangkauan 700 kilometer.

Dalam pidatonya, Hatami juga menyatakan bahwa jet latih buatan dalam negeri, dijuluki Yasin, A-90 dan Fajr-3, sedang menjalani tes akhir dan akan segera bisa beroperasi.

Ia juga mengatakan bahwa Iran telah memulai produksi massal mesin turbojet asli pertamanya, yang dijuluki Owj, yang diluncurkan pada 2016.

Pekan lalu, Kementerian Pertahanan Israel mengumumkan telah meluncurkan sistem pertahanan rudal Arrow-2 melawan serangan balistik jarak jauh yang dikatakan mampu menangkis serangan dari Iran, Lebanon, dan Gaza.

Setelah pengujian yang berhasil, Menteri Pertahanan Benny Gantz berkata, “Unit teknologi elit kami memastikan bahwa kami akan selalu selangkah lebih maju dari musuh kami.”

Menyusul perjanjian perdamaian UEA dengan Israel, yang dikutuk oleh Teheran dengan Presiden Rouhani menggambarkannya sebagai ‘kesalahan besar,’ seorang analis keamanan, Dr Theodore Karasik, mengatakan kepada Arab News bahwa rudal Iran dapat menghantam UEA dalam waktu hanya delapan menit.