Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Gunung es mengapung di fjord dekat kota selatan Greenland Narsaq 28 Juli 2009. Foto: Reuters.
Gunung es mengapung di fjord dekat kota selatan Greenland Narsaq 28 Juli 2009. Foto: Reuters.

Denmark Waspadai China, Rusia dan Iran Sebagai Ancaman Spionase



Berita Baru, Kopenhagen – Pemerintah Denmark waspadai China, Rusia dan Iran sebagai ancaman spionase di kawasan Arktik, sebuah wilayah yang menjadi rebutan negara-negara besar dunia untuk mendapatkan sumber daya dan rute laut.

Hal tersebut disampaikan oleh Dinas Keamanan dan Intelijen Denmark pada Kamis (13/1), mengatakan ada banyak contoh percobaan mata-mata di Denmark, yang peran aktif globalnya telah membantu menjadikannya target yang menggoda.

“Ancaman dari kegiatan intelijen asing terhadap Denmark, Greenland, dan Kepulauan Faroe telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir,” kata kepala kontra intelijen di Dinas Keamanan dan Intelijen Denmark, Anders Henriksen dalam sebuah laporan.

Diketahui bahwa Greenland dan Kepulauan Faroe adalah wilayah berdaulat di bawah Kerajaan Denmark dan juga anggota forum Dewan Arktik.

Pemerintah Denmark menangani sebagian besar urusan luar negeri dan keamanan dua wilayah tersebut.

Laporan yang dikeluarkan Anders Henriksen tersebut juga mengutip insiden 2019 terkait insiden surat palsu yang mengaku berasal dari menteri luar negeri Greenland kepada seorang senator AS yang mengatakan referendum kemerdekaan akan segera terjadi.

“Kemungkinan besar surat itu dibuat dan dibagikan di Internet oleh agen pengaruh Rusia, yang ingin menciptakan kebingungan dan kemungkinan konflik antara Denmark, AS, dan Greenland,” imbuhnya, menanggapi inseden surat palsu 2019 tersebut.

Arktik memiliki kepentingan geopolitik yang semakin meningkat. Rusia, Cina, dan Amerika Serikat berlomba-lomba untuk mendapatkan akses ke sumber daya alam, jalur laut, penelitian, dan wilayah strategis militer.

Laporan tersebut Denmark juga mengatakan dinas intelijen asing – termasuk dari China, Rusia dan Iran – berusaha melakukan kontak dengan mahasiswa, peneliti dan perusahaan untuk memanfaatkan informasi tentang teknologi dan penelitian Denmark.

Reuters menemukan pada bulan November bahwa seorang profesor China di Universitas Kopenhagen melakukan penelitian genetik dengan militer China tanpa mengungkapkan hubungannya.

“Partisipasi aktif Denmark di panggung internasional, globalisasi yang berkembang dan daya saing internasional, keterbukaan umum masyarakat, digitalisasi, dan pengetahuan teknologi tingkat tinggi adalah semua faktor yang membuat Denmark menjadi target menarik kegiatan intelijen asing,” kata laporan itu.