China Sebut AS Lebay Sikapi Wabah Virus Corona
Berita Baru, Internasional – Juru bicara Kementerian Luar Negeri China menyebut sikap Amerika Serikat menanggapi epidemi wabah virus Corona sangat berlebihan alias Lebay.
Beijing menilai respons Washington tidak tepat atas situasi yang saat ini tengah menjadi momok bagi sebagian besar warganya.
“Sebagian besar negara menghargai dan mendukung upaya China untuk memerangi virus corona dan kami menghormati mereka ketika hendak melakukan evakuasi dan karantina di negara masing-masing,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying.
“Sementara itu, beberapa negara, khususnya Amerika Serikat memberikan reaksi berlebihan. Respons AS tentu bertentangan dengan saran WHO,” tambahnya.
Alih-alih memberi bantuan substansial, China mengkritik langkah AS yang mengevakuasi personel dan konsulatnya di Wuhan.
AS dianggap sebagai negara pertama yang mencetuskan rencana untuk memulangkan sebagian staf kedutaannya dan memberlakukan larangan perjalanan bagi turis asal China.
Sebagaimana dikutip dari CNN, Senin (3/2), China meniilai respons AS atas krisis penyebaran virus Corona itu sebagai contoh buruk yang bisa menciptakan dan menyebarkan ketakutan bagi warga.
Amerika Serikat pada Sabtu (1/2) menjadi negara pertama yang melarang warga asing yang mengunjungi China dalam dua pekan terakhir serta pemegang paspor China untuk memasuki negaranya. Larangan tersebut berlaku mulai Minggu (2/2) pukul 5 sore waktu setempat.
Tak hanya itu, warga AS yang baru kembali dari Provinsi Hubei, China harus menjalani karantina selama 14 hari.
Departemen Pertahanan AS bahkan menyatakan telah memfasilitas karantina warganya yang kembali dari China. Fasilitas karantina tersebut bisa menampung hingga 1.000 orang.
Di sisi lain, Penasihat Keamanan Gedung Putih Robert O’Brien meminta warga untuk tidak panik menanggapi merebaknya virus corona di seluruh dunia. Menurutnya, penyebaran virus corona bukan ancaman besar bagi warga AS.
“Saat ini tidak ada alasan bagi warga AS untuk panik. Kami pikir di AS, ini (kasus virus Corona) berisiko rendah,” ungkap O’Brien dalam sebuah wawancara dengan CBS seperti dilansir CNN.
Tercatat hingga Senin (3/2) ada 11 kasus penyebaran virus corona di Amerika Serikat. Enam kasus dilaporkan berasal dari California.
Pemerintah China mencatat wabah yang dikenal dengan sebutan 2019 n-CoV telah menewaskan 361 orang dan satu orang di Filipina. Tercatat 17.205 kasus di China dan 179 lainnya berasal dari 26 negara.