Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kolaborasi
Dari kiri ke kanan: Loina Perangin-angin (Mafindo), Khoirunnisa Agustyati (Yayasan Perludem), Hadar Gumay (Netgrit), Arya Fernandes (CSIS Indonesia), dan Beltsazar Krisetya (CSIS)

Butuh Kolaborasi Multipihak untuk Jaga Integritas Data Pemilu



Berita Baru, Jakarta – Safer Internet Lab (SAIL) menggelar forum diskusi bertema “Kolaborasi Multipihak Menjaga Integritas Data Pemilu 2024” di Hotel Mercure Sabang, Jakarta Pusat pada Kamis (29/2/2024). Acara ini merupakan inisiatif kolaborasi antara CSIS dan Google Indonesia untuk melawan gangguan informasi dalam proses pemilu.

Forum diskusi ini menjadi penting mengingat berbagai isu yang muncul dalam dua pekan terakhir terkait dengan proses pemilu, seperti kekeliruan dalam pencatatan hasil perolehan suara menggunakan Sistem Informasi dan Rekapitulasi (Sirekap) serta munculnya misinformasi terkait hasil quick count.

Direktur Eksekutif CSIS, Yose Rizal Damuri, dalam pembukaan acara mengapresiasi kelancaran pemilu namun mengingatkan tentang potensi gangguan informasi pasca-pemilu. Ia menekankan perlunya manajemen terhadap misinformasi agar tidak menjadi eskalasi yang lebih besar. “Transparansi dan kolaborasi multipihak menjadi cara untuk meningkatkan integritas hasil pemilu,” ujar Damuri.

Khoirunnisa Agustyati, Direktur Eksekutif Perludem, turut menyampaikan pandangan mengenai kurangnya kokohnya kerangka regulasi terkait penggunaan media sosial dalam pemilu. “Regulasi yang ada masih lebih banyak fokus pada aturan kampanye tatap muka, padahal pelanggaran-pelanggaran itu terjadi juga di ruang digital dan di media sosial,” ungkap Agustyati.

Agustyati juga menekankan perlunya peningkatan kematangan teknologi Sirekap agar dapat menjaga transparansi proses penghitungan pemilu secara luas. “Sirekap seharusnya diperbaiki dan tetap digunakan, bukan untuk dihentikan, karena dapat menjadi mekanisme transparansi dan akuntabilitas untuk kebaikan publik,” tambahnya.