Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Bursa Aset Kripto Belum Berdampak Besar Bagi Ekonomi RI

Bursa Aset Kripto Belum Berdampak Besar Bagi Ekonomi RI



Berita Baru, – Wakil Direktur Indef Eko Listiyanto menilai perdagangan kripto masih belum berdampak besar bagi perekonomian Indonesia bahkan belum ada. Pasalnya, beredar dalam pasar kripto tidak tersalurkan pada sektor riil.

Hal itu disampaikan Eko dalam diskusi online Indef Plus-Minus Kripto pada Kamis, 24 2021.

“Kalau saya sendiri berpandangan sejauh ini kira-kira dampak ke perekonomian mungkin kecil atau belum ada. Kalau sekadar hanya taruh lalu beranak pinak tapi tidak pernah masuk ke sektor riil manfaat ekonominya apa,” kata Eko dikutip kanal YouTube INDEF.

Menurut Eko, kondisi ini berbeda dengan obligasi dan saham, yang sudah menunjukan kontribusi ke negara, termasuk dari sisi perpajakan.

Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), total transaksi kripto mencapai Rp 126 triliun per Maret 2021. Bappebti juga mencatat jumlah investor aktif di kripto per Januari-Maret 2021 mencapai 4,2 juta orang.

Di sisi lain, Eko juga memperkirakan bahwa investor bisa meninggalkan kripto apabila kondisi perekonomian sudah pulih akibat pandemi Covid-19. 

Sebab, lanjut Eko, minat investor pada kripto ini tidak hanya didukung oleh perkembangan teknologi tetapi juga karena ketidakpastian ekonomi akibat pandemi sehingga pasar saham berguguran.

“Kalau kemudian nanti sudah mulai membaik ekonomi global, nanti akan menjadi ujian, apakah kripto ini masih menjadi pilihan atau tidak karena orang bisa saja kembali untuk kepada obligasi atau ke lainnya seperti saham atau yang lain. Pada saat itu, aset kripto yang tidak bonafid mungkin akan banyak ditinggalkan orang,” pungkas Eko.