Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Buka Kongres Pagar Nusa, Menpora Sampaikan Pesan Presiden Jokowi

Buka Kongres Pagar Nusa, Menpora Sampaikan Pesan Presiden Jokowi



Berita Baru, Jakarta – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali membuka Kongres Ke-4 Pagar Nusa sebagai Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) di Padepokan Pencak Silat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Senin (5/12).

Dalam sambutannya, Menpora menyampaikan pesan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). “Permohonan maaf dari Presiden tidak dapat hadir dan menugaskan kepada saya untuk mewakili pada pembukaan Kongres Ke-4 Pagar Nusa,” kata Menpora.

Menurut Menpora Amali, Presiden Jokowi berpesan agar seluruh kader pagar nusa tetap menjalankan fungsi dan peran. Selain itu, juga tetap mengedepankan sebagai salah satu badan otonom di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU).

“Pemerintah sangat mengapresiasi peran dan kontribusi Pagar Nusa sebagai salah satu perguruan pencak silat yang berhimpun dalam Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI),” tuturnya.

Menpora meyakini setiap atlet yang mewakili IPSI dalam setiap kejuaraan, pasti di antaranya terdapat pendekar atau atlet Pagar Nusa. Ia juga berpesan agar pelaksanaan Kongres Pagar Nusa dengan adem, guyub, rukun, dan hasilnya diterima semua pihak.

“Kongres harus tertib dan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan,” ujar Menpora Amali.

Diketahui, Pimpinan Pusat Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa menggelar Kongres IV di Jakarta pada tanggal 5—7 Desember 2022. Acara ini bertajuk ‘Menjura ke Angkasa, Mengakar ke Bumi, Menjaga Peradaban’.

Sementara itu, Ketua Umum Pagar Nusa Muchamad Nabil Haroen mengatakan bahwa kongres itu merupakan forum tertinggi organisasi. “Kami akan melakukan evaluasi kinerja 5 tahun untuk perbaikan program kedepannya,” tutur Gus Nabil, sapaan akrabnya.

Terkait dengan tema kongres, kata dia, merefleksikan apa yang Pagar Nusa lakukan, yakni mengikuti perintah para kiai. Namun, di sisi lain tema ini juga bertujuan meningkatkan serta meneguhkan kontribusi para kader dalam merawat peradaban sekaligus mengikis momentum-momentum politik strategis.

Gus Nabil menyebutkan peserta kongres sekitar 800 orang. “Mulai dari pengurus wilayah sampai pengurus cabang istimewa di enam negara, yakni Taiwan, Hong Kong, Korea Selatan, Malaysia, Mesir, dan Jepang,” pungkasnya.