Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Wapres Maruf
Wakil Presiden Ma’ruf Amin meresmikan Universitas Indonesia Halal Center (UIHC) di Gedung Institute for Advancement of Science Technology and Humanity (IASTH) Lantai 5, Universitas Indonesia, Jalan Salemba Raya Nomor 4, Jakarta, Kamis (11/11). (Foto: BPMI – Setwapres)

Resmikan UIHC, Wapres: Majukan Industri Produk Halal, Perlu SDM Ahli dan Riset Berkualitas



Berita Baru, Jakarta – Kesadaran masyarakat muslim menggunakan produk halal semakin meningkat. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia dituntut untuk mengakselerasi pertumbuhan industri produk halal dalam negeri.

Oleh karena itu, kehadiran halal center di perguruan tinggi salah satu faktor penting dalam memajukan sektor tersebut. Sebab, lembaga pendidikan memiliki peran untuk melahirkan SDM yang ahli di bidangnya dan riset berkualitas.

“Memajukan sektor industri produk halal tentu tidak bisa kita lepaskan dari peran perguruan tinggi. Selain dituntut untuk melahirkan SDM yang berkualitas dan ahli di bidangnya, universitas juga memiliki tanggung jawab menghasilkan riset-riset yang berkualitas, termasuk riset-riset dalam industri produk halal,” kata Wapres Ma’ruf Amin, dalam pers rilis BPMI – Setwapres, Kamis (11/11).

Hal itu diungkap Wapres, saat meresmikan Universitas Indonesia Halal Center (UIHC) di Gedung Institute for Advancement of Science Technology and Humanity (IASTH) Lantai 5, Universitas Indonesia, Jalan Salemba Raya Nomor 4, Jakarta.

Wapres Ma’ruf menyampaikan bahwa infrastruktur laboratorium dan ilmu pengetahuan yang dimiliki perguruan tinggi dapat mendukung pengembangan inkubasi bisnis produk halal bagi UMKM. Sehingga diperlukan kerja sama dengan pelaku industri agar seluruh proses inkubasi yang dijalani dapat terintegrasi.

“Universitas perlu memperkuat kolaborasi dengan pelaku industri agar dari proses hulu ke hilir semakin terintegrasi,” jelas Wapres.

Terkait Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), Wapres meminta agar UIHC dapat berkontribusi dalam mendorong para pengusaha, khususnya UMKM di sekitarnya, untuk melakukan sertifikasi halal terhadap produk yang dihasilkan.

Sebab, saat ini Indonesia baru memiliki 3 LPH. Sehingga, kehadiran UIHC diharapkan menambah luasnya cakupan UMKM yang dapat dijangkau.

“Sertifikasi halal yang bersifat wajib akan mendorong pelaku usaha untuk melakukan sertifikasi halal terhadap produk yang dihasilkannya. Sejauh ini, kita baru memiliki 3 LPH, yaitu LPH milik LPPOM-MUI, LPH Surveyor Indonesia, dan LPH Sucofindo,” tuturnya.

Sementara dari sisi literasi halal, Wapres menjelaskan bahwa berdasarkan hasil survei Bank Indonesia, literasi ekonomi dan keuangan syariah nasional tahun 2021 meningkat menjadi 20,1 persen dari tahun sebelumnya sebesar 16,3 persen.

Tingkat literasi ini masih tergolong rendah bagi Indonesia sebagai negara dengan populasi penduduk muslim terbesar di dunia, sehingga dibutuhkan upaya yang lebih maksimal lagi.

“Sebagai pusat pendidikan, universitas harus berperan secara aktif mendorong literasi dan edukasi ekonomi dan keuangan syariah,” terang Wapres.

Menutup sambutannya, Wapres berpesan agar UIHC dapat menjadi motor penggerak dalam pengembangan industri produk halal, khususnya di tingkat perguruan tinggi.

Ia juga berharap upaya ini dapat menjadi contoh bagi universitas lain untuk turut berkontribusi dalam pengembangan ekosistem syariah di Indonesia.

“Saya berharap UIHC dengan segenap infrastruktur dan sumber daya yang dimiliki, dapat menjadi motor penggerak, mengambil peran strategis dalam pengembangan industri produk halal, dan menjadi Pusat Riset Halal berstandar internasional,” terangnya.

“Langkah-langkah ini tentu saja saya harapkan juga menjadi contoh dan pendorong bagi universitas lainnya untuk segera memiliki halal center,” pungkas Wapres.