Bubarkan Beasiswa Bidik Misi, Ganti Dengan Beasiswa Santri
Berita Baru, Jakarta – Rencana pemerintah menghapus beasiswa Bidik Misi dan diganti dengan KIP Kuliah mendapat penolakan dari Badan Pengurus Pusat Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidik Misi Nasional atau yang disingkat dengan Permadani Diksi Nasional, penolakan itu disampaikan saat mereka audiensi dengan Kepala Staf Kepresidenan Jend. (Purn) Moeldoko. Alasan penolakan mereka karena nama bidik misi sudah terlanjur familiar dimasyarakat, dan sudah ada wadah organisasi yaitu Permadani Diksi.
Namun masyarakat malah lebih sepakat kalau bidik misi dihapus, alasannya informasi beasiswa itu kurang menyebar luas sampai masyarakat pedesaan dan pesantren. Salah satunya Ahlan Najahi, seorang yang baru lulus SMK di kabupatennya, Cilacap.
“Saya kurang paham apa itu beasiswa bidik misi, apalagi mengaksesnya”, ungkap Ahlan.
Hal hampir serupapun disampaikan oleh Zaki Albanna, salah satu santri senior di Pondok Pesantren Salafiyah Al-Qodir, Cangkringan Sleman, dia lebih sepakat kalau beasiswa bidik misi diganti dengan beasiswa santri.
“Kalau menurut saya, beasiswa itu dihapus saja dan diganti beasiswa santri” ujar pria yang akrab disapa Mas Banna.
Menurut dia, beasiswa santri akan menopang progam revolusi mental yang menjadi agenda besar pemerintahan Jokowi, karena santri yang mendapat beasiswa setelah selesai kuliah akan balik ke pesantren serta mengabdi dengan ikhlas dipesantren, tidak hanya itu mereka juga mendidik anak-anak muda, baik santri yang mondok maupun pemuda-pemuda yang tinggal disekitar di pesantren.
“Santri yang mendapat beasiswa biasanya setelah selesai kuliah akan balik ke pesantren, mereka mengabdi dengan ikhlas untuk mendidik para junior-junior mereka di pesantren, serta mendidik masyarakat dan pemuda disekitar pesantren. Dengan begini revolusi mental yang diprogamkan Pemerintahan Jokowi bisa ditopang oleh alumni pesantren, karena para santri dididik oleh mereka yang paham ilmu agama dan ilmu perguruan tinggi, dan kelak ketika mereka pulang ke masyarakat bisa menyampaikan ilmu-ilmunya”, imbuh santri yang juga sedang menempuh progam pasca sarjana di salahsatu PTN di Yogyakarta.