Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

BPBD Sulsel Laporkan Temuan Karhutla di Tiga Kabupaten

BPBD Sulsel Laporkan Temuan Karhutla di Tiga Kabupaten



Berita Baru, Sumatera – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan melaporkan temuan kasus kebakaran hutan dan lahan di tiga Kabupaten.

Karhutla tersebut terpantau mulai ditemukan hingga awal Juni 2021 sehingga memaksa helikopter pembom air beroperasi karena lokasi jauh.

Kepala BPBD Sumsel, Ansori mengungkap bahwa tiga daerah tersebut diantaranya Kabupaten Musi Banyuasin, Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir. Ketiganya termasuk dalam 10 wilayan rawan.

“Saat ini kewaspadaan tim di lapangan sedang ditingkatkan,” kata Ansori, seperti dilansir dari Antara, Rabu (2/6).

Menurut Ansori, secara umum kemunculan hot spot (titik panas) masih kondusif, namun kewaspadaan harus ditingkatkan.

“Karena kebakaran lahan yang terjadi mulai membesar seiring berkurangnya curah hujan memasuki musim kemarau,” terangnya.

Dia mencontohkan, kebakaran lahan di dekat Tol Palembang-Indralaya (Palindra), Desa Talang Pangeran Ilir, Pemulutan Barat, Ogan Ilir yang terjadi pada Selasa (1/6) menghanguskan tiga hektare lahan gambut.

Untuk memadamkan, lanjut Ansori, membutuhkan waktu tujuh jam, bahkan Satgas Ogan Ilir meminta bantuan dua unit helikopter pembom air untuk proses pemadaman karena lokasi yang cukup jauh dari sumber air di darat.

“Sekecil apapun api harus segera dipadamkan, itu komitmen satgas,” tegas Ansori.

Ansori juga mengatakan, dua unit helikopter yang mulai beroperasi tersebut merupakan bantuan BNPB yang bersiaga di Lanud SMH Palembang bersama satu unit pesawat patroli.

“Jika eskalasi karhutla semakin membesar maka kebutuhan armada udara juga perlu ditambah, tapi kita tentu tidak berharap karhutla membesar,” jelasnya.

Kepala Unit Analisis dan Prakiraan Stasiun Meteorologi SMB II Palembang Sinta Andayani mengungkapkan bahwa wilayah Sumsel bagian timur termasuk dalam tiga kabupaten yang mulai kekurangan curah hujan.

“Juni-Juli musim kemarau masuk ke Sumsel, kemudian pada Agustus akan memuncak,” tukas Sinta.