BNPB: Tidak Ada Ekspor Asap ke Negara Tetangga
Beritabaru.co, Jakarta – Menjelang kunjungan Presiden Joko Widodo ke Malaysia dan Singapura (8-9/8) kemarin, sempat berhembus kabar bahwa kedua negara tersebut telah terpapar asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dari Indonesia.
Sikap tegas Presiden terhadap kementerian, lembaga negara terkait, TNI, POLRI, pemerintah daerah, dan perusahaan rupanya cukup berhasil mencegah maupun merespon cepat kejadian Karhutla.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pagi ini (10/8) menyampaikan informasi bahwa terdapat Hotspot (titik panas) kategori sedang dan tinggi hasil pantauan satelit pada pukul 07.00 WIB di sebagian wilayah pulau Sumatera dan Kalimantan.
“Riau 126 titik, Jambi 4 titik, Sumatera Selatan 13, Kalimantan Barat 533 titik, Kalimantan Tengah 159 titik, dan Kalimantan Selatan 13 titik”. Tulis BNPB dalam akun Twitter resmi @BNPB_Indonesia yang telah terverifikasi.
Sebaran asap, lanjut BNPB, makin meluas & tambah banyak, baik di wilayah Riau atau Kalteng.
Hal ini menyebabkan kualitas udara di Kota Pekanbaru menurun pd tingkat kurang sehat (Konsentrasi PM10 173) & di Kota Palangkaraya kualitas udara pada tingkat sedang (konsentrasi PM10 126).
BNPB menegaskan, sampai pukul 10.00 WIB pagi ini asap terdeteksi di wilayah Riau, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, yang bergerak mengarah ke Tenggara dan Utara.
“Tidak terdeteksi transboundary haze atau asap tidak masuk ke negara tetangga yaitu Singapura dan Malaysia”. Tutup BNPB menegaskan. [Priyo Atmojo]