Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

KKP
Menteri Edhy saat menyerahkan bantuan stimulus kepada pembudidaya ikan di Sulawesi Tengah.

Beri Stimulus, KKP Dorong Budidaya Perikanan di Sulawesi Tengah



Berita Baru, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkomitmen untuk mendukung sub sektor budidaya perikanan di Sulawesi Tengah. Hal tersebut ditunjukkan dengan diserahkannya berbagai dukungan stimulus bagi para pembudidaya ikan.

Dukungan tersebut diberikan secara simbolis oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo dalam lanjutan lawatan kunkernya di Propinsi Sulawesi Tengah.

Total dukungan yang diberikan yakni senilai Rp9,5 miliar yang dialokasikan untuk empat Kabupaten/Kota yakni Parigimoutong, Donggala, Poso dan Kabupaten Buol masing-masing berupa dukungan pembiayaan untuk modal kerja dan investasi; asuransi pembudidaya ikan; pengelolaan irigasi tambak partisipatif dan dukungan escavator.

Dalam keterangan tertulis, Kamis (11/6/2020), Menteri Edhy mengatakan bahwa kehadirannya adalah bentuk komitmen KKP untuk hadir melihat secara langsung kondisi usaha masyarakat ditengah pandemi Covid-19 ini.

Menteri KKP menegaskan bahwa komitmennya bukan lagi pencitraan tapi semata ingin memastikan masyarakat pembudidaya ikan bisa hidup sejahtera.

“Awal saya ditunjuk jadi menteri dua pesan Presiden yaitu jaga komunikasi dengan para stakeholders dan bangun perikanan budidaya untuk kesejahteraan masyarakat. Jadi komitmen kami jelas, siap bantu bapak bapak disini. Sengaja kami bawa empat dirjen sekaligus, yang siap fasilitasi kebutuhan bapak bapak untuk pengembangan usaha”, ujar Edhy.

Ia juga menilai Propinsi Sulawesi Tengah memiliki potensi luar biasa besar untuk digarap secara optimal. Oleh karenanya ia meminta ada komitmen bersama terutama dengan pemda dalan mendorong pengembangan ekonominya.

“Saya sampaikan disini bahwa untuk mempercepat pemanfaatan potensi perikanan budidaya tidak bisa berjalan sendiri. Tidak mungkin hanya Pemerintah sendiri. APBN itu hanya bisa mengcover anggaran paling 10-15 persen saja sisanya ya harus ada dukungan dari perbankan lewat kredit program, pemerintah daerah dan swasta. Saya juga meminta pemda untuk mengakomodir dan memfasilitasi pembudidaya dan nelayan dalam mendapat kemudahan akses untuk pengembangan usahanya”, jelas Edhy.

Selain memberikan bantuan, Menteri Edhy juga melakukan peletakan batu pertama pembangunan PT Parigi Aquacultura Prima yang terletak di Desa Sejoli, dengan rencana luas lahan 250 ha.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola menyampaikam apresiasinya kepada KKP atas dukungan yang selama ini diberikan dalam upaya mendorong ekonomi perikanan di Sulawesi Tengah. Namun, ia juga berharap dukungan tersebut terus berlanjut khususnya dalam hal pengembangan kapasitas sumber daya manusia dan informasi teknologi budidaya ikan.

“Sulawesi Tengah ini potensinya luar biasa. Saya lihat perusahaan juga mulai mengembangkan budidaya udang seluas 250 ha dan bisnisnya sangat prospektif. Ini saya rasa bisa jadi sumber finansial bagi perekonomian. Oleh karenanya, kami sampaikan ke pak Menteri kami akan serius pengembangan usaha ini sebagai penggerak ekonomi masyarakat dan daerah”, tegasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengatakan bahwa pihaknya akan mulai fokus pada pengembangan budidaya udang di Sulawesi Tengah. Menurutnya langkah awal sudah dilakukan dan terbukti mampu menarik investor masuk ke Sulawesi Tengah.

“Kami sudah punya target target pengembangan ke depan, konsep pengembangan sudah ada, tinggal nanti kita genjot promosi untuk tarik investasi dan juga memberdayakan masyarakat sekitar. Sulawesi Tengah adalah salah satu target kita sebagai daerah yang bisa jadi penyangga suplai.

Rudi Hartanto selaku Direktur Utama PT. Parigi Aquakuktura Prima (PAP) menyampaikan, “target tebar benur di PAP pada bulan Oktober 2020 dengan produktivitas 40 ton/ha. Dan rencana kami tidak hanya untuk tambak udang namun kedepan kami juga akan mengembangkan coldstorage di kawasan ini sehingga produk bisa langsung diolah dan masih fresh”.

“PAP nantinya juga akan membuka pola kemitraan dengan masyarakat dan terbuka buat magang mahasiswa”, tutup Rudy.