Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Berdampingan Dengan COVID-19, Pakar Sarankan Atur Ulang Pola Hidup

Berdampingan Dengan COVID-19, Pakar Sarankan Atur Ulang Pola Hidup



Berita Baru, Jakarta – Keluarga Besar Airlangga (Kalingga) kembali menggelar Webinar dengan tema “Epidemiologi dan Membangun Budaya Baru” pada Minggu (15/8). Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari program Gerakan Berantas COVID-19 yang digagas oleh wadah alumni Universitas Airlangga Surabaya tersebut.

Tampak hadir sebagai narasumber adalah Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Mangestuti Agil, Pengajar FISIP Unair dan Ketua Dewan AAI Pinky Saptandari, dan Epidimiologi Universitas Airlangga M. Atoillah Idfandiari. Webinar ini dipandu oleh Dwi Endah, salah satu Alumni Universitas Airlangga Jurusan Sastra Indonesia.

Mangestuti mengajak semua pihak untuk mereset (mengatur ulang_red.) pola hidup agar mampu beradaptasi pada kondisi baru, yaitu berdampingan dengan pandemi COVID-19.

“Kunci utama dalam menjalani hidup baru adalah kesadaran, menjadi penyembuh bagi diri sendiri, karena itulah penguat imun,” ungkap Mangestuti.

Sementara itu, Pinky Saptandari menjelaskan bahwa implikasi dari pandemi COVID-19 bukan semata masalah kesehatan, tetapi juga melibatkan juga kebudayaan dan bidang-bidang lain. Untuk itu ia menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat agar dapat menjalankan budaya baru sebagai kekuatan menghadapi pandemi.

Berdampingan Dengan COVID-19, Pakar Sarankan Atur Ulang Pola Hidup

“Ada budaya yang universal seperti protocol kesehatan yang tetap dilakukan, juga penerapan nilai dan praktik budaya gotong royong, kebersamaan, toleransi dan nilai-nilai kelokalan,” papar Pinky.

Menegaskan kedua narasumber sebelumnya, M. Atoillah Idfandiari juga mengingatkan pentingnya adaptasi masyarakat terhadap budaya baru ketika menghadapi COVID-19, mengingat virus sudah menyebar luas dan tidak mudah dihindari.

“Budaya baru ini adalah upaya pencegahan yang efektif dalam menurunkan angka penularan. Jangan sampai Indonesia yang saat ini berstatus pandemi COVID-19, menjadi endemi COVID-19,” tandas Atoillah.