Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Anggota suku Sunny Khel memprotes setelah pembunuhan di distrik Kohat Pakistan. Foto: Atas perkenan Asad Noushad.
Anggota suku Sunny Khel memprotes setelah pembunuhan di distrik Kohat Pakistan. Foto: Atas perkenan Asad Noushad.

Bentrok Antarsuku Pakistan Rebutan Tambang Batu Bara, 16 Orang Dilaporkan Tewas



Berita Baru, Islamabad – Sedikitnya 16 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 10 lainnya luka-luka dalam bentrokan antara dua suku atas kepemilikan tambang batu bara di barat laut Pakistan.

Para pejabat mengatakan insiden yang terjadi pada Senin malam itu merupakan bagian dari persaingan antarsuku selama puluhan tahun atas tambang di daerah Darra Adam Khel di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, yang berbatasan dengan Afghanistan.

Petugas polisi setempat Zahid Khan mengkonfirmasi 16 kematian dalam bentrokan antara suku Sunny Khel dan Akhorwal di daerah itu.

“Setidaknya 11 anggota suku Sunny Khel tewas sedangkan lima anggota suku Akhorwal dimakamkan tadi malam,” katanya kepada Al Jazeera, Selasa (16/5).

“Suku-suku yang terlibat telah menyepakati gencatan senjata dan jirga [pertemuan dewan suku] diadakan untuk menyelesaikan masalah tersebut,” tambah Khan.

Jirga mengacu pada sekelompok tetua yang berasal dari berbagai suku yang diberdayakan untuk menyelesaikan persaingan dan konflik antarsuku. Ini sering digunakan di wilayah barat laut Pakistan yang didominasi oleh populasi etnis Pashtun.

“Ini bukan insiden kekerasan pertama antara keduanya dan ada banyak jirga di masa lalu untuk menyelesaikan masalah ini, tapi terus bermunculan. Akibatnya, banyak orang tewas dalam bentrokan ini,” kata Khan.

Petugas polisi mengatakan anggota suku Sunny Khel memprotes di jalan raya di daerah tersebut, menuntut penangkapan para pelakunya.

“Pemerintah daerah dan aparat penegak hukum sedang melakukan mediasi antara suku-suku tersebut dan kami berharap resolusi akan segera tercapai,” katanya.

Darra Adam Khel berada di distrik Kohat Khyber Pakhtunkhwa, rumah bagi cadangan batu bara yang besar. Daerah itu adalah bagian dari bekas Daerah Suku yang Diperintah Federal (FATA), sebuah daerah semi-otonom yang digabungkan dengan Khyber Pakhtunkhwa pada 2018.