Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Batam, Primadona Kota Investasi di Indonesia
Seminar Nasional Membangun Semangat Ekspor untuk Meningkatkan Ekonomi Nasional, bertajuk ‘Perkembangan Investasi Batam saat Ini’, di Yogyakarta, Sabtu (16/9).

Batam, Primadona Kota Investasi di Indonesia



Berita Baru, Yogyakarta – Lebih dari setengah abad, BP Batam telah bergerak secara progresif dan terus berinovasi untuk membangun Batam sebagai kota industri di Indonesia agar dapat diperhitungkan oleh dunia.

Selain dikenal dengan kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas, pemerintah pusat juga telah menetapkan dua kawasan ekonomi khusus di Batam. Hal ini menjadi daya tarik sendiri sebagai wilayah potensi investasi. 

“Sehingga tidak berlebihan jika Kota Batam disebut kota primadona investasi di wilayah Indonesia bagian barat,” kata kata Sudirman, Asisten Manajer Pemasaran, Hukum dan Pengembangan Usaha, Badan Usaha Rumah Sakit.

Hal itu ia tegaskan saat memberikan sambutan mewakili mewakili Pimpinan BP Batam, dalam acara Seminar Nasional Membangun Semangat Ekspor untuk Meningkatkan Ekonomi Nasional, bertajuk ‘Perkembangan Investasi Batam saat Ini’, di Yogyakarta, Sabtu (16/9).

Semetara itu, Wakil Kepala BP Batam, Purwiyanto menegaskan, pemerintah pusat telah mengeluarkan kebijakan mengenai kelembagaan dan kebijakan strategis pengelolaan kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Batam, Bintan dan Karimun (BBK).

Keputusan penting ini, sebut Purwiyanto, untuk meningkatkan ekosistem investasi, pertumbuhan ekonomi, perluasan lapangan kerja, serta peningkatan daya saing kawasan. Ketentuan itu menjadi angin segar bagi para investor asing.

“Dan secara otomatis meningkatkan nilai tambah Kota Batam untuk bersaing dengan negara lainnya di kawasan Asia Pasifik,” jelasnya, saat membuka seminar secara virtual.

Menurutnya, kota Batam dengan status kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas serta kawasan ekonomi khusus, memiliki infrastruktur jalan yang memadai adalah sebuah keharusan agar mobilitas logistik menuju bandara dan pelabuhan tidak mengalami hambatan.

Mulai rencana besar pembangunan dengan melakukan perbaikan dan pengembangan pada fasilitas umum khususnya pengembangan jalan jalan arteri di Kota Batam seperti jalan Batu Ampar-Nongsa, pembangunan jalan Yos Sudarso tahap 3 dan 4 dan pelebaran jalan Hang Jebat di kawasan pariwisata Nongsa.

“BP Batam juga telah merencanakan pembangunan flyover Sei Ladi yang akan dibangun tahun 2024 dan rencana pembangunan jalan Outer Ring Road pada area tanjung Pinggir-Jodoh sepanjang 10,3 km, yang akan berlangsung hingga tahun 2029,” urai Purwiyanto.

Sebagai gerbang Internasional di Indonesia bagian barat, BP Batam membutuhkan infrastruktur yang menghubungkan kota Batam dengan seluruh dunia. Untuk itu BP Batam menggandeng konsorsium melalui PT Bandara Internasional Batam (BIB) yang dibentuk PT Angkasa Pura 1, Incheon international airport corporation dan PT Wijaya Karya.

“PT BIB akan bertanggungjawab dalam pengoperasian dan pengembangan bandara, meliputi renovasi, perluasan dan pemeliharaan terminal penumpang eksisting yaitu terminal 1, pembangunan terminal penumpang 2, pengelolaan terminal kargo baru, serta membuka rute-rute penerbangan baru baik rute domestik maupun internasional tanpa transit,” terangnya.

Selain memperkuat armada udara, BP Batam juga diakui, tengah berbenah untuk mempersiapkan sarana kepelabuhanan yang modern. Tepatnya bulan April 2023 lalu, BP Batam telah mendatangkan satu unit Ship to Shore (STS) Crane untuk mempercepat layanan bongkar muat peti kemas di pelabuhan kargo Batu Ampar.

“Kedua hal tersebut dilakukan dengan harapan mampu meningkatkan volume barang yang keluar masuk melalui Batam dan mengurangi biaya logistik agar Batam memiliki daya yang tinggi sesuai permintaan pasar global,” tukas Purwiyanto.

Batam diakuinya, selalu menjadi primadona dan perbincangan hangat semua pihak karena potensi bisnisnya yang tanpa batas. Ini dibuktikan melalui catatan Kementerian Investasi/BKPM RI, investasi asing di Kota Batam naik 48,5% atau sebesar lebih kurang 11,2 Triliun dengan 1.738 proyek.

BKPM juga mencatat ada lima negara dengan kontribusi terbesar yakni Singapura, Prancis, Jerman, Taiwan dan Hongkong. Dari realisasi penanaman modal asing di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menurut catatan BKPM, Batam sukses menyumbang persentase cukup besar yaitu sebesar 79,97 persen.

“Pada 2022, Batam juga berhasil menciptakan surplus perdagangan yang didukung oleh nilai ekspor yang besar, dimana memberikan kontribusi sebesar 79 persen terhadap ekspor Kepulauan Riau tahun 2022,” bebernya.

Hasil tersebut tentunya kata Purwiyanto, diperoleh dari langkah-langkah strategis pimpinan BP Batam, dukungan peran serta para pelaku usaha dan seluruh masyarakat dalam mewujudkan iklim kondusivitas di kota Batam.

“Ekspor besar memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Dengan membuka pasar baru dan meningkatkan akses ke pasar internasional, ekspor besar dapat membantu menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan dan memperkuat posisi negara di arena global,” ujarnya yakin.

Mengingat pentingnya kegiatan ekspor sebagai salah satu jantung perekonomian Kota Batam, dirinya mengajak pelaku UMKM di Maluku Tengah khususnya dan Maluku pada umumnya untuk membangun semangat serta turut andil dalam peningkatan aktivitas ekspor guna mendorong perekonomian daerah, regional dan nasional.

“Cita-cita tersebut sesuai tema seminar yang dilakukan. Inilah komitmen BP Batam untuk membangun sebuah pulau di ujung Barat Indonesia, agar menjadi salah satu wilayah andalan guna meningkatkan sektor investasi dan ekonomi global,” akunya.

Lebih lanjut Purwiyanto berharap, seminar ini mampu menjadi sarana meningkatkan hubungan baik serta memberi edukasi dan informasi bagi seluruh peserta tentang perkembangan investasi Batam saat ini yang bisa dicontoh.