Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Bappenas: Covid-19 Tidak Boleh Menggagalkan Visi Indonesia 2045

Bappenas: Covid-19 Tidak Boleh Menggagalkan Visi Indonesia 2045



Berita Baru, Jakarta – Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menegaskan bahwa COVID-19 tidak boleh menggagalkan Visi Indonesia 2045 untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, maju, adil, dan makmur.

“COVID-19 tentu tidak boleh menyurutkan upaya kita untuk mewujudkan visi Indonesia 2045. Pada tahun 2045 Indonesia ditargetkan masuk dalam kelompok negara berpenghasilan tinggi dan lepas dari middle income trap,” kata Suharso Monoarfa.

Pernyataan itu ia sampaikan dalam Forum Konsultasi Publik dalam Proses Penyusunan Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2023, Jumat (14/1) kemarin.

Menurut Suharso, untuk mewujudkan visi tersebut, pada tahun ini pemerintah akan melakukan transformasi ekonomi melalui peningkatan produktivitas di seluruh sektor.

Selain itu, pemerintah juga telah menemukan sumber penggerak ekonomi dari sektor yang memiliki produktivitas tinggi.

“Sektor manufaktur dan jasa modern tentu menghasilkan nilai tambah yang tinggi sehingga perlu dikembangkan dan diperkuat menjadi basis perekonomian agar dapat mengurangi ketergantungan ekonomi pada sumber daya alam,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Suharso menyampaikan bahwa sejumlah upaya dalam transformasi tersebut tetap dilakukan dalam koridor pembangunan berkelanjutan.

Selain itu, dalam rangka mendukung transformasi ekonomi, turut dilakukan reformasi struktural melalui reformasi iklim investasi, kelembagaan dan tata kelola serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan perlindungan sosial.

“Mengacu kepada rencana pembangunan jangka menengah nasional 2020-2024, pembangunan nasional dilakukan dengan memperhatikan tujuh agenda pembangunan yang tetap dipertahankan menjadi prioritas nasional pada rencana kerja pemerintah tahun tahun 2023,” jelas Suharso.

Langkah tersebut, ungkapnya, ditujukan untuk menjaga kesinambungan pembangunan serta mengoptimalkan efektivitas pengendalian pembangunan dalam upaya pencapaian sasaran pembangunan jangka menengah.

Tujuh agenda pembangunan tersebut, diantaranya:

Pertama memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan.

Kedua, mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan.

Ketiga, meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.

Keempat, revolusi mental dan pembangunan berkebudayaan.

Kelima, memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar.

Keenam, membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim.

Ketujuh, memperkuat stabilitas polhukhankam dan transformasi pelayanan publik.