Bantu Lestarikan Bahasa, Google Luncurkan Crowdsourcing Tool

Berita Baru, Inovasi – Dalam rangka turut membantu melestarikan bahasa yang digunakan dari seluruh penjuru dunia, Google sebelumnya telah meluncurkan sebuah platform yang dinamai Woolaroo.

Kini, Google tampaknya ingin memperluas platform tersebut dengan meluncurkan crowdsourcing tool. Jadi, alih-alih Google mencoba melakukan upaya pelestarian bahasa itu sendiri, Woolaroo akan menggunakan crowdsourcing.

Dilansir dari Ubergizmo, dengan adanya crowdsourcing tool tersebut maka akan memungkinkan anggota komunitas tertentu yang berbicara dalam sebuah bahasa dapat mengeditnya, menentukan cara pengucapannya, dan banyak lagi, sehingga generasi mendatang akan mengetahui bagaimana kata-kata tertentu diucapkan dan apa artinya.

Sebagaimana diketahui, di seluruh dunia, banyak sekali bahasa digunakan. Sebagian besar dari kita mungkin akrab dengan bahasa yang lebih umum digunakan yang kita dengar di sekitar kita. Seperti bahasa-bahasa yang digunakan dalam siaran TV,  film, lagu, bahasa sehari-hari dan lain-lain. Tetapi di luar itu sebenarnya ada ribuan bahasa yang digunakan di seluruh dunia yang terancam punah.

Itulah sebabnya Google meluncurkan platform Woolaroo dalam upaya untuk melestarikan bahasa-bahasa tersebut agar tidak pernah terlupakan dan kemudian punah.

“Saat ini Woolaroo mendukung 10 bahasa dari seluruh dunia, seperti Louisiana Creole, Calabrian Greek, Māori, Nawat, Tamazight, Sicilian, Yang Zhuang, Rapa Nui, Yiddish, dan Yugambe,” ungkap Google dalam sebuah keterangan, dikutip Berita Baru, (6/5/21).