Antisipasi Penyebaran Omicron, Thailand Kembali Berlakukan Karantina
Berita Baru – Thailand akan mengaktifkan kembali aturan wajib karantina COVID-19 untuk pengunjung asing dan membatalkan pengabaian karantina karena kekhawatiran atas penyebaran varian Omicron.
Dengan keputusan tersebut maka negara itu menghentikan pengabaian persyaratan karantina yang sebelumnya digantikan dengan program “Test and Go”, ini juga berarti pengunjung di negara tersebut kembali harus menjalani karantina di hotel, yang berkisar antara 7 hingga 10 hari.
Selain itu ada juga program yang dinamakan “kotak pasir”, yang mengharuskan pengunjung untuk tetap berada di lokasi tertentu tetapi memungkinkan mereka bergerak bebas di luar akomodasi mereka, juga akan ditangguhkan di semua tempat kecuali pulau resor wisata Phuket.
“Setelah 21 Desember, tidak akan ada pendaftaran baru untuk ‘Test and Go’, hanya karantina atau kotak pasir Phuket,” kata wakil juru bicara pemerintah Rachada Dhanadirek, sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa (21/12/21).
Pengumuman itu muncul sehari setelah Thailand melaporkan kasus pertama penularan lokal varian Omicron. Itu juga terjadi beberapa minggu setelah Thailand dibuka kembali untuk pengunjung asing pada November, mengakhiri hampir 18 bulan kebijakan masuk ketat yang berkontribusi pada runtuhnya pariwisata, industri utama dan pendorong ekonomi yang menarik 40 juta pengunjung pada 2019.
Juru bicara pemerintah Thanakorn Wangboonkongchana mengatakan bahwa untuk sekitar 200.000 pengunjung yang sebelumnya telah mendaftar untuk program pengabaian karantina dan kotak pasir makan program tersebut masih akan berlaku bagi mereka.
“Ini bukan untuk mematikan wisatawan tetapi untuk sementara menangguhkan kedatangan,” katanya.