Analisis CSIS: Ganjar-Mahfud Ambruk di Basis PDIP
Berita Baru, Jakarta – Centre for Strategic and International Studies (CSIS) merilis analisis terkait kemenangan pasangan calon Prabowo-Gibran dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dalam hasil quick count sejumlah lembaga survei, Prabowo-Gibran memperoleh kisaran suara 57-58 persen, yang mendekati kepastian kemenangan dalam satu putaran.
Menurut Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes, kemenangan ini bisa diprediksi sejak awal berdasarkan survei-survei sebelum Pemilu.
“Survei-survei sejak November 2023 menunjukkan tren kenaikan suara Prabowo-Gibran secara signifikan,” ujar Arya dalam keterangannya pada Rabu (21/2/2024).
Analisis CSIS mengungkap tiga faktor utama yang mendukung kemenangan telak paslon 02. Pertama, meningkatnya selera pemilih pada pemimpin kuat, yang terekam dari survei CSIS pada Maret 2019 dan Desember 2023. “Setelah dilantik Oktober 2024 nanti, Prabowo adalah presiden dengan latar belakang militer ke-2 setelah reformasi yang berhasil menjadi presiden,” tambah Arya.
Kedua, kemenangan Prabowo didukung oleh cukup tingginya angka split-ticket voting dari pendukung partai koalisi Anies-Muhaimin dan koalisi Ganjar-Mahfud, yang menguntungkan Prabowo.
Ketiga, suara PDIP yang tidak solid kepada paslon 03 Ganjar-Mahfud juga berperan dalam kemenangan Prabowo. “Survei CSIS menemukan hanya 64,8 persen dari total pemilih PDI Perjuangan yang memilih Ganjar-Mahfud,” jelas Arya.
Namun, dalam menghadapi tantangan domestik dan global yang semakin berat, masyarakat membutuhkan kabinet yang kompeten. “Kita juga butuh partai oposisi, masyarakat sipil, dan media massa yang kuat, agar presiden bisa dikontrol, dan agar demokrasi terus bersemai,” pungkas Arya.