PB PMII Canangkan Kerja Sama Perdamaian dengan Pakistan
Berita Baru, Jakarta – Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) menghadiri undangan kegiatan Kashmir Black Day Photo Exibition dari Kedutaan Besar Pakistan untuk Indonesia, (26/10).
Pertemuan tersebut dihadiri Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Jaringan Internasional, Yanju Sahara didampingi oleh Koordinator Biro Komunikasi, Advokasi dan Diaspora, Fitrah Juniarti serta Wakil Biro Pengembangan Jaringan Internasional, Ahmad Choirul Furqon.
Yanju Sahara menuturkan bahwa pertemuan dengan Kedutaan Besar Pakistan bertujuan untuk memperkenalkan PMII sebagai organisasi kemahasiswaan Islam terbesar di Indonesia.
Yanju juga menyampaikan kepada Wakil Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Faisal Fayyaz, bahwa PMII merupakan organisasi yang berideologikan Ahlussunnah Wal Jamaah. Lebih dari itu, Yanju juga jelaskan bahwa Gerakan PMII selalu menjunjung tinggi spirit kebangsaan dan multikulturalisme.
“PMII merupakan organisasi kepemudaan yang memiliki Ideologi Ahlisunnah Wal Jamaah yang selalu mendorong nilai pluralisme dan multikulturalisme,” jelas Yanju.
Yanju menambahkan, PB PMII hendak mengkampanyekan agama Islam yang damai di seluruh dunia. Hal ini dilakukan sebagai upaya melawan gerakan-gerakan yang berperang atas nama agama tertentu.
Dengan terus melakukan pertemuan lintas negara, PMII berupaya tidak hanya menyumbangkan gagasan namun juga tindakan nyata. Salah satu tujuan strategisnya adalah mendirikan Pengurus Cabang Internasional (PCI) di berbagai negara.
“Berdirinya PCI di setiap negara sebagai bentuk tanggungjawab menjaga peace building di dunia internasional.” jelas Yanju Sahara.
Selain Yanju, Wakil Biro Pengembangan Jaringan Internasional, Ahmad Choirul Furqon juga menjelaskan bahwa PMII sebagai sebuah organisasi dalam sejarahnya memiliki garis yang selaras dengan Nahdlatul Ulama.
“PMII adalah organisasi kepemudaan yang memiliki garis lurus dengan Nahdlatul Ulama, sehingga kami memiliki cara pandang Ahlusunnah yang sama. Dengan cara pandang ini PMII tentu memiliki bounding bagus dengan Kedubes Pakistan,” ujar Furqon.
Alumni Brawijaya ini juga berharap kerja sama antara Pakistan dan Indonesia semakin berkembang dalam sektor ekonomi dan perdagangan. Melalui sektor ini Furqon berharap akan mendatangkan keuntungan bagi kedua negara.
“Kami juga berharap kerja sama Indonesia Pakistan semakin berkembang di sector ekonomi dan perdagangan. Optimalnya kerja sama di sektor ini akan membawa dampak baik untuk kesejahteraan masyarakat masing-masing negara,” imbuhnya.
Senada dengan Yanju, Fitrah sebagai Koordinator Biro Komunikasi, Advokasi, dan Diaspora berharap bahwa PCI nantinya dapat memberikan kontribusi besar bagi terbentuknya peace building di berbagai belahan dunia.
“Pada dasarnya PCI ini n antinya akan menjadi cabang kami di beberapa negara untuk mengkampanyekan nilai pluralisme agar terbentuk peace building di generasi muda,” tandas Fitrah.
Mendengarkan hal tersebut, Wakil Dubes Pakistan, Faisal Fayyaz menyambut baik gagasan pendirian PMII di setiap negara. Menurutnya PMII dengan ideologi yang diperjuangkannya harus mempunyai peran dalam menjaga perdamaian dunia.
“Kami sangat menyambut baik jalin kerjasama dengan PMII. PMII sebagai organisasi kepemudaan memiliki sangat bagus mengkampanyekan nilai pluralisme. Generasi muda juga harus sadar potensi kerja sama antar negara,” tutur Faisal Fayyaz dalam terjemahan bahasa Indonesia.
Selain itu, menurut Fayyaz kerja sama ekonomi dan perdagangan menjadi salah satu hal positif yang harus dibentuk antara Indonesia dengan Pakistan. Hal ini akan memberi dampak positif bagi kedua negara.