Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Presiden Jokowi
Presiden Jokowi bersama Ibu Iriana Jokowi meniti jembatan kayu yang membelah hutan mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai di Kabupaten Badung, Bali. (Foto: Instagram @jokowi)

Presiden Nikmati Keasrian Hutan Mangrove Bekas Tambak Ikan dan Udang



Berita Baru, Jakarta – Presiden RI Joko Widodo dan ibu negara, Iriana Joko Widodo menikamati suasana alam hutan mangrove bekas tambak ikat dan udang yang terbengkalai di Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

“Meniti jembatan kayu yang membelah hutan mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai di Kabupaten Badung, Bali, pagi ini, saya bersama Ibu Negara begitu menikmati suasana alam yang terjaga,” tulis Presiden unggahan media sosial Instagramnya @jokowi, Jum’at (8/10).

Orang nomor satu di tanah air itu menjelaskan bahwa dulu, kawasan seluas 268 hektare yang ditanami mangrove adalah bekas tambak ikan dan udang yang terbengkalai, lalu direhabilitasi semenjak tahun 1992.

“Sekarang, hutan mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai telah menjadi hunian bagi 92 jenis burung dan 33 jenis tanaman mangrove,” jelas Presiden Jokowi.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Presiden bersama rombongan meninjau penanaman Mangrove, dan lokasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2022, serta memberikan pengarahan pada Forkopimda Provinsi Bali.

Dikutip dari Antara, Presiden Jokowi meminta agar daerah lain dapat mencontoh model rehabilitasi mangrove seperti yang diterapkan Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Bali.

“Model rehabilitasi mangrove seperti inilah yang ingin kita replikasi, kita ‘copy’ untuk program rehabilitasi mangrove di provinsi-provinsi lain,” kata Presiden Jokowi, di Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Bali.

Turut serta dalam peninjauan antara lain Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Gubernur Bali I Wayan Koster, dan pejabat terkait lainnya.

“Yang ini akan terus kita lakukan di kawasan-kawasan pesisir untuk memulihkan, melestarikan kawasan hutan mangrove kita, dan juga untuk mengantisipasi dan memitigasi perubahan iklim dunia yang terus dan akan terjadi,” ujar Presiden.

Menurut Jokowi, Taman Hutan Raya Ngurah Rai telah dibangun sejak 2003. “Dan merupakan tempat percontohan rehabilitasi ekosistem hutan mangrove di negara kita yang memadukan pendidikan, edukasi, pariwisata, dan juga untuk penguatan ekonomi masyarakat,” kata Presiden.

Melalui penanaman mangrove, Presiden juga berharap kawasan tersebut dapat mengurangi energi gelombang. “Bisa melindungi pantai dari abrasi, juga bisa menghambat intrusi air dan memperbaiki kualitas lingkungan baik di lingkungan pesisir maupun habitat di pantai,” tuturnya.

Selain itu, beliau juga berharap akan ada peningkatan baik produksi ikan dan hasil laut lainnya. “Utamanya kepiting yang cocok untuk mangrove ini dan yang paling akhir adalah bisa meningkatkan pendapatan masyarakat, dan ini juga nanti mungkin akan menjadi salah satu ‘venue’ yang akan kita perlihatkan kepada pemimpin-pemimpin G-20 tahun depan,” tambahnya.

Wilayah Taman Hutan Raya Ngurah Rai Secara administrasi pemerintahan terletak di Teluk/Tanjung Benoa dan sekitarnya pada wilayah Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan, Kabupaten Badung seluas 627 hektare, dan Pulau Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar seluas 746,50 hektare

Lingkungan alam kawasan Tahura Ngurah Rai memiliki potensi keindahan alam dan keanekaragaman hayati berupa hutan mangrove, hewan darat (jenis-jenis burung, binatang merayap) dan hewan air (jenis-jenis ikan, moluska dan udang).