Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pelaku Usaha Tanaman Hias Gresik Bersiap Masuki Ekspor Mandiri

Pelaku Usaha Tanaman Hias Gresik Bersiap Masuki Ekspor Mandiri



Berita Baru, Gresik – Sejumlah pelaku usaha sentra tanaman hias yang ada di wilayah Gresik bersiap memulai langkah besar dengan mempersiapkan memasuki dunia ekspor. Ini setelah sentra tanama hias tersebut dilaunching oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani belum lama ini.

Guna mempersiapkan hal itu, Asosiasi Tanaman Hias Gresik mengundang Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, Diskoperindag, DPMPTSP serta Bea Cukai Gresik untuk berdiskusi pada pada Rabu (6/10) kemarin 

Rupanya, animo para petani tanaman hias di Desa Karangandong Kecamatan Driyorejo,  Desa Banyuurip Manunggal Kecamatan Kedamean, Desa Sooko Kesamben Kulon dan Pedagangan Kecamatan Wringinanom Gresik sudah kebelet ekspor ini terlaksana.

Dalam diskusi dengan tema ‘Peningkatan Kualitas Produksi Tanaman Hias’ ini, para petani tampak sangat respek. Mereka juga diajari praktek eksportir yang disampaikan oleh para narasumber.  

Ketua Asosiasi Tanaman Hias Gresik, Glen Hayat mengaku, meski telah lama menggeluti profesi sebagai petani dan pedagang tanaman hias jenis aglonema, lidah mertua, bonsai, anggrek dan gelombang cinta. Namun, untuk memenuhi kebutuhan tanaman dengan kualitas ekspor, mereka perlu diberi sentuhan khusus.

“Kita harus bisa bersaing dengan produsen tanaman hias yang lain dari beberapa negara tropis yang lain” katanya saat membuka diskusi tersebut.

Dia juga menyampaikan terima kasih kepada Bupati, Kadis Pertanian, Kadiskoperindag dan Bea Cukai Gresik yang sudah memberikan arahan dan sosialisasi ekspor sehingga membangun mindset UMKM berwawasan ekspor mandiri, meskipun selama ini juga praktek ekspor melalui pihak ketiga.

Glen Hayat berharap kepada bea cukai, dinas pertanian, assosiasi maupun para pihak terkait lainnya untuk bisa selalu aktif memfasilitasi dan mengasistensi setiap tahapan proses dalam kegiatan ekspor baik secara perseorangan maupun badan usaha untuk meningkatkan kesejahtreraan para petani dan pedagang tanaman hias di daerah Karangandong dan sekitarnya

Beberapa materi disampaikan oleh Tim Klinik Ekspor Bea Cukai Gresik tentang asistensi praktek masuk OSS sampai terbit NIB Ekspor.

“Modul Ekspor, pelatihan pengisian modul ekspor, cara mencari buyer luar negeri, cara membuat packing list, invoice, pemberitahuan ekspor barang sampai terbit NPE sehingga bisa ekspor mandiri” katanya.

Disamping itu, asistensi komunikasi dengan Karantina Pertanian penerbit ijin ekspor dan lain-lain, sehingga para UMKM diharapkan fokus untuk membuat tanaman hias yang berkualitas. Proses ekspornya akan dibantu oleh sinergitas Bea Cukai, Diskoperindag dan Dinas Pertanian Gresik.

Pemateri yang bernama Eko Rudi ini berharap agar pedagang tanaman hias di Desa Karangandong berani ekspor mandiri melalui ekspor yang tercatat dalam PEB. Tidak hanya melalui barang titipan yang tidak dapat membuktikan bahwa tanaman hias yang dimiliki UMKM memiliki branding ekspor, hal tersebut sangat penting mengingat branding termasuk salah satu strategi dalam ekspansi pasar,

Sementara pemateri lain, Agus Prasetyo selaku fungsional pemeriksa menambahkan proses kepengurusan NIB ekspor untuk pengajuan modul PEB dapat dilakukan oleh setiap pelaku usaha baik perseorangan maupun badan usaha  yang terpenting adalah para pelaku usaha bisa mengklasifikasikan legalitas usaha perseorangannnya ataupun badan usahanya serta skala usahanya apakah termasuk mikro,kecil dan / menengah  sebelum masuk ke sistem OSS online.

Santy dari Komunitas Gading Emas Gresik yang sudah biasa memberikan pendampingan UMKM agar berani ekspor mandiri. Dia mengungkapkan potensi besar para pelaku UMKM tanaman hias ini lebih didomimasi oleh para pemuda yang memilki jiwa kritis dan adaptif  ini sangat cocok dalam mengembangkan dan belajar dalam pengenalan kegiatan ekspor ke depan.