Mahfud MD Ajak Ulama Bangkalan Bantu Menekan Kasus Covid-19
Berita Baru, Bangkalan – Menkopolhukam Mahfud MD lakukan kunjungan kerja dan bersilaturahmi dengan tokoh agama di Bangkalan dalam rangka penanganan Covid-19 pada Selasa (15/6).
Dalam kunjunganmya Mahfud mengingatkan warga Bangkalan bahwa pandemi Covid-19 masih ada. Dia juga berharap tokoh agama mampu mengajak dan mengingatkan warga untuk mematuhi protokol kesehatan.
“Dalam kunjungan kerja di Bangkalan, Madura, saya mengajak para Kyai untuk bersama-sama menyadarkan masyarakat akan bahaya Covid-19,” tulis Menkopolhukam Mahfud dalam akun Instagram pribadinya, Kamis (17/6).
Pria kelahiran Madura itu menuturkan bahwa Alim Ulama mempunyai peran penting dalam menyadarkan masyarakat akan pandemi Covid-19. “Karena kalau tokoh agama mencontohkan dan bicara, mereka pasti ikut,” tutur Mahfud.
Menteri Pertahanan RI di era Presiden Gus Dur itu juga mengungkapkan kondisi rumah sakit sudah mengkhawatirkan. Menurutnya, semua pihak, mulai dari pejabat publik hingga tokok agama dan tokoh masyarakat, perlu berperan mensosialisasikan protokol kesehatan.
“Mengajak masyarakat mau tes swab untuk mengetahui dan mencegah penularan ke orang lain,” ujar Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008-2013.
Sebelumnya, Mahfud juga menginformasikan mengenai pertemuannya dengan para Kiai di Bangkalan. Dirinya hadir didampingi Bupati Bangkalan, R. Abdul Latif Amin Imron dan ibu Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
“Kasus aktif COVID-19 di Jatim saat ini sebanyak 2.731. Meningkat 80 persen sejak awal lebaran. Kasus aktif di Bangkalan sendiri melonjak menjadi terbanyak di Jatim saat ini sebanyak 451,” tuturnya (16/6).
Dalam kesempatan itu, Bupati Abdul Latif Amin Imron, mengeluhkan kondisi warga di Kabupaten Bangkalan yang sulit diajak bekerja sama menangani lonjakan kasus Covid-19.
Ia menyatakan sebagian besar masyarakat tidak mau ke rumah sakit. Warga baru berangkat ke rumah sakit saat kondisi sudah parah, yang malah berujung kepada kematian. Sehingga muncul kesimpulan, jangan ke rumah sakit karena pasti mati.
Sebagian besar masyarakat Bangkalan, lanjutnya, tidak mau swab. Bahkan ada tiga pesantren yang mau di swab, satu pesantren gagal karena semua santrinya kabur.
“Alim ulama adalah panutan masyarakat, sehingga harus menjadi terdepan dalam mensosialisasikan kesadaran dan mencegah,” tegas Mahfud MD.