Vaksinasi Kepada Sepertiga Lebih Warganya, Israel Perlihatkan Situasi Membaik
Berita Baru, Internasional – Usai melakukan vaksinasi kepada lebih dari sepertiga warganya, situasi Covid-19 di Israel terlihat mulai membaik, kata seorang pejabat pada hari Minggu (31/1).
Menjadi negara dengan peluncuran vaksin tercepat, yakni pada 19 Desember, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menetapkan perlindungan kelompok paling rentan di Israel – sekitar 24% dari 9 juta warga – sebagai patokan untuk kemungkinan pembukaan kembali ekonomi pada bulan Februari.
Meski demikian, proyeksi perubahan sebagaimana yang direncanakan pada pertengahan Januari tidak terjadi. Meski telah memasuki penguncian wilayah ketiga secara ketat, kasus dan kematian melonjak di bagian populasi yang belum divaksinasi.
Wakil Menteri Kesehatan Yoav Kisch berkata: “Tujuan kami adalah untuk mencapai 5,5 juta (warga yang divaksinasi penuh) dan saya rasa saat kita melewati 3-ke-3,5 juta (tanda) yang sudah Anda lihat perubahan.”
“Segala sesuatu yang diprediksi oleh perdana menteri akan terjadi, mungkin dengan penundaan beberapa minggu,” katanya kepada radio publik Kan.
Hingga Sabtu (30/1), 1,7 juta orang Israel telah menerima dosis kedua vaksin Pfizer Inc. lebih dari seminggu sebelumnya, mencapai perlindungan maksimum 95%, kata Kementerian Kesehatan.
Sekitar 1,3 juta orang lainnya telah menerima satu dosis dan sedang menunggu dosis kedua atau telah menerima dosis kedua dalam seminggu terakhir dan karena itu belum ditetapkan sebagai vaksinasi penuh.
Netanyahu ingin memperpanjang penguncian, yang akan berakhir pada Minggu malam, tetapi menghadapi tentangan dari mitra koalisinya dan saingan politiknya, Menteri Pertahanan Benny Gantz.
Meski telah mengalami pemulihan dari Covid-19, program vaksinasi Israel tidak mencakup sekitar 5,2 juta warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza, di mana pemerintah daerah mengatur program vaksinasi mereka secara terpisah.