BKPM Sebut Realisasi Investasi Tahun 2020 Sebesar Rp826,3 Triliun
Berita Baru, Jakarta – Pemerintah telah menetapkan target investasi pada tahun 2020 sebesar Rp817,2 triliun. Hal itu disampaikan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM RI) Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers virtual, Senin (26/1) di Pusat Komando Operasi & Pengawalan Investasi (Pusat KOPI) BKPM Jakarta.
Pada kesempatan tersebut secara khusus Bahlil mempresentasikan realisasi investasi Triwulan IV tahun 2020. Menurutnya pemerintah Indonesia berhasil mencatatkan realisasi investasi sepanjang Januari-Desember 2020 sebesar Rp826,3 triliun, setara dengan 101,1 persen dari target yang ditetapkan.
“Kami berhasil membukukan pencapaian target realisasi investasi sepanjang tahun 2020 (Januari-Desember) hingga 101,1% senilai Rp826,3 triliun. Nilai ini telah melampaui target investasi 2020 sebesar Rp817,2 triliun,” ungkapnya.
Atas pencapaian tersebut, Bahlil mengapresiasi kerja keras jajaran BKPM RI, Kementerian/Lembaga Negara, dan seluruh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) seluruh Indonesia.
Lebih lanjut Bahlil menguraikan pencapaian realisasi investasi tahun 2020 tersebut terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp412,8 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp412,8 triliun.
“Nilai PMDN sebesar Rp413,5 triliun (50,1%), sedangkan PMA sebesar Rp412,8 triliun (49,9%). Jumlah Tenaga Kerja Indonesia yang terserap mencapai 1.156.361 orang dengan total 153.349 proyek investasi,” imbuh Bahlil.
Menurutnya peran PMDN sangat luar biasa sebagai benteng pertahanan realisasi investasi, di tengah tekanan pandemi COVID-19.
“Jadi BKPM tidak hanya urus investor asing saja. Lima tahun terakhir investasi kita sudah mulai berimbang antara PMA dengan PMDN,” terangnya.
Setelah melalui tahun 2020 dengan berat di tengah situasi pandemi COVID-19, Bahlil menyebut tahun 2021 masih cukup menantang meskipun tetap yakin dapat melaluinya. Faktor pendukung dalam menghadapi tantangan 2021 tersebut, imbuhnya, adalah adanya program vaksinasi dan UU Cipta Kerja.
“Kita harus tetap optimis dan yakin dapat melaluinya. Apalagi dengan sudah adanya program vaksinasi nasional dan implementasi UU Cipta Kerja. Kita harap dapat meningkatkan realisasi investasi 2021 menjadi lebih baik lagi,” pungkasnya.